Saya termasuk sangat suka dengan jaket dibanding jenis clothing lainnya. Logikanya sederhana saja, karena jaket adalah yang menutupi nyaris 80% area tubuh paling vital dari manusia, sebelum kulit manusia tersentuh maka harus melewati jaket dahulu. "Jaket yang salah ditempat yang juga salah" maka hasilnya adalah: celaka. Sedangkan "jaket yang tepat" dilokasi yang salah atau moment berbahaya, maka kita bisa selamat. Entah itu naik motor pakai jaket yang tepat, jalan treking pakai jaket yang cocok, sampai hanya duduk-duduk didalam ruang studio TV yang super dingin harus butuh jaket yang baik menahan panas tubuh didalam inner layernya.
Salah satu jenis jaket yang saya suka dan sampai sekarang belum dibeli juga adalah jaket untuk tim rescue pemadam kebakaran. Di Amerika jaket ini dipakai oleh anggota tim pemadam kebakaran dibanyak negara bagian, dan dikenal dengan nama "bunker coat" atau "turn-out coat". Jaket jenis ini agak sulit dilihat dipakai oleh tim pemadam kebakaran kita. Bahkan Jakarta yang dikatakan sebagai ibukota negara yang seharusnya menjadi contoh terbaik dinegara ini disoal alat di tim pemadam dan rescue, juga tidak terlihat merata dipakai sebagai standar safety, disiplin sekali lagi dengan peralatan kerja masih payah disini. Bunker coat kerap disalah artikan sebagai "fire proof" padahal salah. Yang benar jaket khusus ini "fire resistant", artinya jika tersembur ledakan api hebat selama 5 detik masih bisa ditoleransi, tidak mudah tersulut api dibahannya, lebih dari itu akan rusak namun tidak secepat kilat hancur leleh spt halnya kaos tshirt standar shg kulit usernya tetap utuh tanpa luka bakar serius. *** hsgautama.blogspot.com
Pics linked here.
Salah satu jenis jaket yang saya suka dan sampai sekarang belum dibeli juga adalah jaket untuk tim rescue pemadam kebakaran. Di Amerika jaket ini dipakai oleh anggota tim pemadam kebakaran dibanyak negara bagian, dan dikenal dengan nama "bunker coat" atau "turn-out coat". Jaket jenis ini agak sulit dilihat dipakai oleh tim pemadam kebakaran kita. Bahkan Jakarta yang dikatakan sebagai ibukota negara yang seharusnya menjadi contoh terbaik dinegara ini disoal alat di tim pemadam dan rescue, juga tidak terlihat merata dipakai sebagai standar safety, disiplin sekali lagi dengan peralatan kerja masih payah disini. Bunker coat kerap disalah artikan sebagai "fire proof" padahal salah. Yang benar jaket khusus ini "fire resistant", artinya jika tersembur ledakan api hebat selama 5 detik masih bisa ditoleransi, tidak mudah tersulut api dibahannya, lebih dari itu akan rusak namun tidak secepat kilat hancur leleh spt halnya kaos tshirt standar shg kulit usernya tetap utuh tanpa luka bakar serius. *** hsgautama.blogspot.com
Pics linked here.
Bahan Fire Jacket
ReplyDelete1. Serat Asbes
Karena sifatnya yang tahan api, maka serat asbes dapat menjadi bahan baju pemadam kebakanran. Selain menjadi bahan baju pemadam, serat asbes yang dipintal dapat juga digunakan untuk sarung tangan, pelapis dinding, pelapis rem, bahan tekstil asebes dan alat pemadam api.
2. Aramid
Aramid adalah serat sintetik tahan panas dan kuat, karena itu serat aramid digunakan sebagai bahan baju pemadam kebakaran. Selain menjadi bahan baju pemadam kebakaran, bahan aramid banyak di gunakan sebagai bahan baju pembalap mobil dan motor. Aramid termasuk jenis nylon seperti Nomex, Kevlar dan Tawron yang merupakan bahan yang sangat tahan api, tahan suhu tinggi, terbakar pada suhu 53°C.
3. Nomex
Nomex merupakan bahan fiber yang tahan api dan bahan nomex jika dalam temperatur tinggi tidak dapat meleleh, menetes atau menyebabkan pembakaran di udara. Nomex sendiri adalah serat yang terdiri dari beberapa kombinasi serat lainnya untuk menyempurnakan bahan-bahan baju.
Thanks buat tambahannya bro :-)
ReplyDelete