Baca Rules Sisi Kiri Dengan Cermat

Showing posts with label travel. Show all posts
Showing posts with label travel. Show all posts
Saturday, April 6, 2019
Mesjid Jami Malang Alun Alun
Labels:
fotografi,
indonesiana,
ISLAM,
kolom_hsgautama,
travel,
weekend,
wisata
Friday, December 29, 2017
Ikan Laut Perilaku Makannya Juga Dipengaruhi Oleh Suara
http://reportasenews.com/ikan-laut-perilaku-makannya-dipengaruhi-suara/
Ikan Laut Perilaku Makannya Juga Dipengaruhi Oleh Suara
Indonesia, reportasenews.com: Sudah bukan rahasia lagi, dikalangan nelayan memancing ikan dilaut, mereka kerap menepuk-nepuk permukaan air dengan dayung sehingga menimbulkan suara berisik, nelayan mengatakan mereka memanggil ikan agar tertarik mendekat kearah suara. Setelah mendekat ikan bisa ditarik memakai umpan dimata kail.
Ikan bisa mendengar suara dan menangkap getaran gelombang air. Jadi membuat suara berisik diair diyakini oleh para nelayan dan semua pemancing senior dilaut sebagai upaya agar bisa memancing ikan. Umpan buatan (bait lures) biasanya juga diberikan lonceng mungil agar dapat membuat suara berisik.
Pertanyaannya, apakah ikan dapat mendengar suara? Apakah perilaku makan ikan setiap hari juga dipengaruhi oleh suara selain memakai matanya dan dari bau?
Ikan mempunyai dua organ sensorik, termasuk struktur tulang yang disebut “otoliths” di telinga bagian dalam. Organ lain disebut “garis lateral”, yang membentang di sepanjang setiap sisi tubuh ikan dari insang ke pangkal ekor.
Secara umum, ikan menggunakan telinga batin mereka untuk merasakan suara di kejauhan, kata Cecilia Krahforst, seorang kandidat doktor di East Carolina University yang berfokus pada bagaimana suara berisik mempengaruhi perilaku ikan.
“Semua spesies ikan yang telah diuji bisa mendengar, mereka memanfaatkan kemampuan mendengar untuk beberapa tujuan.” kata Krahforst.
Ikan menggunakannya untuk menemukan makanan, mencari teman mereka, terlibat dalam perkawinan, dan menghindari bahaya. Namun sejauh mana ikan mengandalkan pendengaran bervariasi dengan masing-masing spesies dan dengan tingkat kebisingan ambien dalam setiap tubuh tertentu didalam air.
Ikan pelagis seperti tuna sirip biru, misalnya, tidak tergantung pada sensitivitas pendengaran sebanyak yang dilakukan spesies ikan yang mendiami air dangkal, seperti redfish atau kakap putih putih, kata Larry Allen, ketua biologi di California State University di Northridge.
Penelitian Allen ini telah difokuskan di bagian atas “soniferous” ikan laut (memproduksi suara) di sepanjang pantai Pasifik, termasuk seabass putih, . “Seabass putih memiliki otoliths relatif besar,” katanya. Otoliths besarnya seperti bentuk buah almond akan tumbuh besar ditulang telinga seabass putih.
Arthur N. Popper, profesor emeritus University of departemen Maryland biologi, menunjuk penelitian yang mengatakan bahwa ikan Blue Fin dapat merespon suara.
Dalam studi ini, ikan sirip biru yang ditangkap itu dilatih untuk bereaksi terhadap suara yang dihasilkan melalui loudspeaker bawah air yang berhubungan dengan makanan yang ditempatkan ke kandang mereka. tuna akan bergegas ke lokasi suara setiap kali mereka mendengar suara, bahkan ketika mereka tidak diberi makan.
Suara bukanlah satu-satunya stimulus yang mempengaruhi perilaku ikan untuk makan.
“Bluefin tuna mungkin juga mengandalkan visual mata dan bau,” katanya. Salah satu dari indera tersebut dapat mempengaruhi perilaku mereka sebanyak pendengaran, dan keduanya dipengaruhi oleh suara dari perahu boat misal bunyi propeler mesin. (HSG/ Sport Fishing)
Ikan Laut Perilaku Makannya Juga Dipengaruhi Oleh Suara
Indonesia, reportasenews.com: Sudah bukan rahasia lagi, dikalangan nelayan memancing ikan dilaut, mereka kerap menepuk-nepuk permukaan air dengan dayung sehingga menimbulkan suara berisik, nelayan mengatakan mereka memanggil ikan agar tertarik mendekat kearah suara. Setelah mendekat ikan bisa ditarik memakai umpan dimata kail.
Ikan bisa mendengar suara dan menangkap getaran gelombang air. Jadi membuat suara berisik diair diyakini oleh para nelayan dan semua pemancing senior dilaut sebagai upaya agar bisa memancing ikan. Umpan buatan (bait lures) biasanya juga diberikan lonceng mungil agar dapat membuat suara berisik.
Pertanyaannya, apakah ikan dapat mendengar suara? Apakah perilaku makan ikan setiap hari juga dipengaruhi oleh suara selain memakai matanya dan dari bau?
Ikan mempunyai dua organ sensorik, termasuk struktur tulang yang disebut “otoliths” di telinga bagian dalam. Organ lain disebut “garis lateral”, yang membentang di sepanjang setiap sisi tubuh ikan dari insang ke pangkal ekor.
Secara umum, ikan menggunakan telinga batin mereka untuk merasakan suara di kejauhan, kata Cecilia Krahforst, seorang kandidat doktor di East Carolina University yang berfokus pada bagaimana suara berisik mempengaruhi perilaku ikan.
“Semua spesies ikan yang telah diuji bisa mendengar, mereka memanfaatkan kemampuan mendengar untuk beberapa tujuan.” kata Krahforst.
Ikan menggunakannya untuk menemukan makanan, mencari teman mereka, terlibat dalam perkawinan, dan menghindari bahaya. Namun sejauh mana ikan mengandalkan pendengaran bervariasi dengan masing-masing spesies dan dengan tingkat kebisingan ambien dalam setiap tubuh tertentu didalam air.
Ikan pelagis seperti tuna sirip biru, misalnya, tidak tergantung pada sensitivitas pendengaran sebanyak yang dilakukan spesies ikan yang mendiami air dangkal, seperti redfish atau kakap putih putih, kata Larry Allen, ketua biologi di California State University di Northridge.
Penelitian Allen ini telah difokuskan di bagian atas “soniferous” ikan laut (memproduksi suara) di sepanjang pantai Pasifik, termasuk seabass putih, . “Seabass putih memiliki otoliths relatif besar,” katanya. Otoliths besarnya seperti bentuk buah almond akan tumbuh besar ditulang telinga seabass putih.
Arthur N. Popper, profesor emeritus University of departemen Maryland biologi, menunjuk penelitian yang mengatakan bahwa ikan Blue Fin dapat merespon suara.
Dalam studi ini, ikan sirip biru yang ditangkap itu dilatih untuk bereaksi terhadap suara yang dihasilkan melalui loudspeaker bawah air yang berhubungan dengan makanan yang ditempatkan ke kandang mereka. tuna akan bergegas ke lokasi suara setiap kali mereka mendengar suara, bahkan ketika mereka tidak diberi makan.
Suara bukanlah satu-satunya stimulus yang mempengaruhi perilaku ikan untuk makan.
“Bluefin tuna mungkin juga mengandalkan visual mata dan bau,” katanya. Salah satu dari indera tersebut dapat mempengaruhi perilaku mereka sebanyak pendengaran, dan keduanya dipengaruhi oleh suara dari perahu boat misal bunyi propeler mesin. (HSG/ Sport Fishing)
Wednesday, October 18, 2017
Wednesday, February 22, 2017
Casio Protrek WSD-F20 Jam Android Khusus Petualang
Jepang, reportasenews.com: Casio adalah pemain jam digital terkuat didunia saat ini. Nama besar dia nyaris tidak tertandingi diarea pembuat jam digital modern diabad ini. Dan kali ini mereka melepas keluarga baru dilineup Protrek, jam khusus petualang, yakni Protrek WSD-F20.
Protrek WSD-F20 dijalankan dengan jantung dari “Android Wear 2.0”. Jam ini didesain memang untuk aktifitas alam bebas seperti hiking, camping, wisata, memancing, treking, bersepeda, dan memang menyasar ceruk para maniak petualang didunia. Diceruk ini lawan mereka adalah jam Suntoo dari Eropa.
Seperti karakater asli keluarga Protrek sejak pertama lahirnya di
pakai untuk aktifitas alam bebas, jam ini masih membawa ciri kakek moyangnya yakni membawa fungsi baku sebagai “jam tangan ABC” alias mempunyai fungsi untuk mengukur ketinggian (Altimeter), menakar cuaca harian (Barometric) dan Compas (penunjuk arah mata angin).
Protrek WSD-F20 kali ini lahir dengan kemampuan ekstra yang juga dimiliki oleh android lainnya yakni sudah dilengkapi dengan fungsi GPS (Global Positioning System), bisa membaca peta wilayah full color didalam jam tangan, layar sentuh, dan koneksi nirkabel bluetooth serta WiFi.
Daya tahannya mengesankan karena memakai sertifikasi standar outdoor untuk kelas militer MIL-STD-810 (United States military standard issued by the U.S. Department of Defense), dia mampu dibawa kebawah air sedalam 50 meter.
WSD-F20 tidak berat, sekalipun secara fisik memang dia lebih tebal. Namun ketebalan fisik dia rasanya akan impas dengan semua fungsi hebat yang dibenamkan didalam jam ini dan membantu para maniak petualang menjalankan aktifitasnya dialam bebas.
SPECS:
GPS: Compatible (including GLONASS and Michibiki)
Color Maps: Compatible (supports offline use)
Touchscreen: Capacitive touchscreen (anti-fouling coating)
Water Resistance: 50 meters
Environmental Durability: MIL-STD-810 (United States military standard issued by the U.S. Department of Defense)
Sensors Pressure (air pressure, altitude) sensor, accelerometer, gyrometer, compass (magnetic) sensor
Microphone: Yes
Vibrator : Yes
Battery: Lithium-ion battery
Wireless Connectivity: Bluetooth® V4.1 (Low Energy) / Wi-Fi (IEEE 802.11 b/g/n)
Buttons: TOOL button, Power button, APP button
Charging Method: Magnetic charging terminal
Recharging Time: Approx. 2 hours at room temperature
Battery Life: Normal use: more than 1 day, roughly (varies according to use)
Timepiece Mode (timekeeping only): more than 1 month, roughly (varies according to use)
Size of Case: Approx. 61.7mm × 56.4mm × 15.7mm (H × W × D)
Weight: Approx. 92g (including watchband)
(HSG/ Android Central/ Casio Intl)
Protrek WSD-F20 dijalankan dengan jantung dari “Android Wear 2.0”. Jam ini didesain memang untuk aktifitas alam bebas seperti hiking, camping, wisata, memancing, treking, bersepeda, dan memang menyasar ceruk para maniak petualang didunia. Diceruk ini lawan mereka adalah jam Suntoo dari Eropa.
Seperti karakater asli keluarga Protrek sejak pertama lahirnya di
pakai untuk aktifitas alam bebas, jam ini masih membawa ciri kakek moyangnya yakni membawa fungsi baku sebagai “jam tangan ABC” alias mempunyai fungsi untuk mengukur ketinggian (Altimeter), menakar cuaca harian (Barometric) dan Compas (penunjuk arah mata angin).
Protrek WSD-F20 kali ini lahir dengan kemampuan ekstra yang juga dimiliki oleh android lainnya yakni sudah dilengkapi dengan fungsi GPS (Global Positioning System), bisa membaca peta wilayah full color didalam jam tangan, layar sentuh, dan koneksi nirkabel bluetooth serta WiFi.
Daya tahannya mengesankan karena memakai sertifikasi standar outdoor untuk kelas militer MIL-STD-810 (United States military standard issued by the U.S. Department of Defense), dia mampu dibawa kebawah air sedalam 50 meter.
WSD-F20 tidak berat, sekalipun secara fisik memang dia lebih tebal. Namun ketebalan fisik dia rasanya akan impas dengan semua fungsi hebat yang dibenamkan didalam jam ini dan membantu para maniak petualang menjalankan aktifitasnya dialam bebas.
SPECS:
GPS: Compatible (including GLONASS and Michibiki)
Color Maps: Compatible (supports offline use)
Touchscreen: Capacitive touchscreen (anti-fouling coating)
Water Resistance: 50 meters
Environmental Durability: MIL-STD-810 (United States military standard issued by the U.S. Department of Defense)
Sensors Pressure (air pressure, altitude) sensor, accelerometer, gyrometer, compass (magnetic) sensor
Microphone: Yes
Vibrator : Yes
Battery: Lithium-ion battery
Wireless Connectivity: Bluetooth® V4.1 (Low Energy) / Wi-Fi (IEEE 802.11 b/g/n)
Buttons: TOOL button, Power button, APP button
Charging Method: Magnetic charging terminal
Recharging Time: Approx. 2 hours at room temperature
Battery Life: Normal use: more than 1 day, roughly (varies according to use)
Timepiece Mode (timekeeping only): more than 1 month, roughly (varies according to use)
Size of Case: Approx. 61.7mm × 56.4mm × 15.7mm (H × W × D)
Weight: Approx. 92g (including watchband)
(HSG/ Android Central/ Casio Intl)
Saturday, December 31, 2016
Pantai Pelabuhan Jayanti di Cidaun Cianjur Selatan

Ketika kesana siang hari, suasana pelabuhan lumayan senyap. Dibandingkan misal Pangandaran, maka pantai Jayanti tidak hiruk pikuk, masih bisa dikatakan gak ramai sekali. Teman-teman menyempatkan shalat disini sembari membakar ikan besar diwarung makan yang ada dipinggir pantai
Arah menuju kemari jika dari Cibeber Cianjur maka lumayan pegel. Karena jalannya tidak semuanya mulus, ada beberapa bagian yang tidak bagus. Lalu ditambah parah lagi jalannya berkelok kelok serta lumayan sempit. Jika didepan kita ada truk tanki besar, maka alamat kita akan kesulitan untuk menyalip mendahului. Dari Cibeber mengarah ke Tangeueng, lalu dilanjutkan lagi ke Cidaun.
Rute lain selain lewat Cibeber bisa dilalui melalui Bandung Selatan yakni lewat Kawah Putih dan perkebunan Ranca Bali. Tapi kata teman, jalannya juga sama penuh kelokan maut sehingga susah untuk memacu kendaraan lebih kencang. / hsgautama.blogspot.co.id
Friday, September 16, 2016
Memilih setting cahaya untuk membangun mood dalam fotografi dan videografi
Labels:
fotografi,
good_idea,
jurnalistik,
kolom_hsgautama,
tips,
travel,
videografi,
weekend,
wisata
Thursday, September 15, 2016
Tips Mencari Trackingdown Makanan Halal di Amerika dan Seluruh Dunia

Sepanjang pengalaman pergi keluar negeri, makanan paling aman adalah makanan buah atau serba telur. Tapi lama lama bisa bete juga jika makan cuma itu. Mau makan hamburger saja sudah curiga itu disembelih tidak halal. Biasanya jika keluar negeri, didekat KBRI Kedutaan akan ada resto asli Indonesia yang menyediakan selera nusantara dan juga makanan halal. Pilihan lain adalah mencari Mesjid setempat, atau katakanlah mirip "kauman" jika di Indonesia, yakni pemukiman yang didominasi oleh komunitas muslim. Diluar negeri kauman juga ada, misal jika ke Hongkong, menginaplah didekat lapangan Kowloon dimana ada mesjid raya Kowloon, disana cari makanan halal sih aman jaya pokoknya.
Cek website tracking halal food seluruh dunia ini:
https://www.zabihah.com/
Makanan halal saat ini menjadi tren besar dikalangan penjual food truck di Amerika dan Inggris khususnya. Makanan halal dijalanan Amerika meningkat penjualannya $US 20 juta ditahun 2015-2016 ini. Agak aneh, disana propaganda anti islam dan ajakan menyingkirkan muslim sangat deras dimana mana, tapi lucunya makanan halal malahan diminati oleh penduduk Amerika. Dan website seperti zabihah itu menjadi salah satu incaran para penikmat kuliner untuk mencari dimana saja lokasi halal food disepanjang Amerika sampai keseluruh dunia. **** hsgautama.blogspot.co.id
Thursday, August 18, 2016
Micro bis ini sempat menguasai jalanan disini Mercedes-Benz O 319


Source
http://forums.pelicanparts.com/off-topic-discussions/685240-mercedes-microbus-o-319-a.html
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Mercedes-Benz_O_319.jpg
https://www.myvan.com/history/mercedes-benz-o-319-oldtimer-bus/
http://bit.ly/2be1u72
http://www.classicweissblau.de/index.php?id=66
https://www.myvan.com/history/mercedes-benz-o-319-minibus/#!
Labels:
indonesiana,
jaman_doeloe,
kolom_hsgautama,
travel,
unik,
wisata
Saturday, August 6, 2016
Berhenti sejenak di Mesjid Kramat Luar Batang Jakarta

Didalam area mesjid ini juga dimakamkan salah satu tokoh ulama bernama Al-Habib Husein Bin Abubakar Alaydrus atau dikenal sebagai Habib Keramat Luar Batang. Dia seorang ulama kharismatik dimasa itu, dan ini membuat pemerintah VOC di Batavia tidak suka dengan dia karena dicurigai membantu kelompok pejuang Hizbullah anti Belanda. Lokasi kediaman dan mesjid Habib Husein memang berada ditengah tengah kepungan pemukiman sentral komunitas Belanda di Jakarta Utara, dekat sekali dengan kantor pusat pemerintahan (sekarang gedung museum Fatahilah). Bisa dibilang, basis Islam terkuat diibukota dan satu satunya "tepat didalam jantung disarang macan" cuma area kediaman Habib Husein. Cerita mengenai Habib Husein dan Mesjid Keramat Luar Batang bertebaran sangat banyak di Google, baik dari sisi sejarah, sisi agama, sampai soal karomah aneh Habib Husein dimasa silam ***** hsgautama.blogspot.co.id
Labels:
jakarta,
jaman_doeloe,
kolom_hsgautama,
travel,
weekend,
wisata
Thursday, April 21, 2016
Salah pilih resleting di jaket hujan membuat air merembes masuk
Pernahkan kita berpikir kritis, jika membeli jaket outdoor, apakah yang perlu kita perhatikan? Jaketnya mahal memakai bahan hebat tapi ternyata air tetap masuk dari zipper yang salah pilih
Konsumen membeli jaket outdoor biasanya hanya memikirkan:
- Harga yang ideal
- Bahan yang dipakai (model keren atau tidak)
- Fungsi: menahan panas tubuh, anti angin, breathable, durable gak mudah robek, dan anti air karena disini suka hujan.
Didaerah tropis dua musim seperti negara ini, kita biasanya memilih jaket untuk outdoor atas 3 kriteria tsb. Sehingga banyak yang terlena dengan bumbu marketing bahwa jaket dengan bahan Goretex (misal) selalu dicari karena dianggap paling ampuh memenuhi selera individu dilapangan. Dan ternyata banyak yang lupa memperhatikan = apakah zippernya masuk kategori outdoor atau tidak (maksudnya resleting jaket ini disebut "zipper coil standar", atau "water resistan" atau "waterproof") Salah satu kegagalan pakaian outdoor (juga termasuk tas, ransel, celana dll) adalah air merembes masuk dari jahitan dan resleting, dua titik paling lemah. Percuma bahan jaket itu mahal seperti Goretex yang memang secara teknikal mampu menahan air, tapi gagal total di zipper yang salah jenisnya.
Di industri outdoor apparel, banyak merk zipper terkenal yang ikut bermain membuat zipper dua kategori yakni Waterresist dan full waterproof. Seperti kita tahu, jenis water resist hanya menahan tumpahan air saja (cipratan, gutyuran ringan), tapi tidak artinya fully waterproof. Pabrikan YKK misal, mengeluarkan jenis zipper khusus utk pakaian outdoor misal Vislon Aquaguard yang dikenal sangat baik dengan janji fully waterproof. Vislon zipper banyak dipuji diforum pendaki dimana mana karena kekuatannya dan sesuai janji menahan air dengan baik. Sayang harganya masih mahal sehingga hanya dipakai di jaket premium saja.
Lalu dilevel water resist, YKK membuat Aquaguard Coilzipper yang harganya lebih murah, zipper ini diberi tape jenis polyurethane disisi kiri kanannya untuk memperkuat menahan air. Sayangnya banyak konsumen yang salah mengira bahwa jenis Aquaguard coil zipper yang terbaik, padahal jenis ini hanya mampu menahan cipratan air saja, artinya jika kemudian bocor merembes maka itu sudah wajar saja. Coil zipper dikenal selain murah juga mampu dijahit diarea melengkung lingkaran.
Satu lagi tips penting, pastikan memilih zipper ditas atau jaket dalam ukuran teeth yg besar gagah (ukuran milimeter zipper harus lebar besar). Jangan membeli resleting dg gigi yg sangat kecil/ micro. Semakin kecil giginya maka semakin mudah jebol. Apalagi untuk tas dengan beban berat, pastikan resletingnya memakai gigi yang gagah besar. **** hsgautama.blogspot.co.id
Konsumen membeli jaket outdoor biasanya hanya memikirkan:
- Harga yang ideal
- Bahan yang dipakai (model keren atau tidak)
- Fungsi: menahan panas tubuh, anti angin, breathable, durable gak mudah robek, dan anti air karena disini suka hujan.
Didaerah tropis dua musim seperti negara ini, kita biasanya memilih jaket untuk outdoor atas 3 kriteria tsb. Sehingga banyak yang terlena dengan bumbu marketing bahwa jaket dengan bahan Goretex (misal) selalu dicari karena dianggap paling ampuh memenuhi selera individu dilapangan. Dan ternyata banyak yang lupa memperhatikan = apakah zippernya masuk kategori outdoor atau tidak (maksudnya resleting jaket ini disebut "zipper coil standar", atau "water resistan" atau "waterproof") Salah satu kegagalan pakaian outdoor (juga termasuk tas, ransel, celana dll) adalah air merembes masuk dari jahitan dan resleting, dua titik paling lemah. Percuma bahan jaket itu mahal seperti Goretex yang memang secara teknikal mampu menahan air, tapi gagal total di zipper yang salah jenisnya.
Di industri outdoor apparel, banyak merk zipper terkenal yang ikut bermain membuat zipper dua kategori yakni Waterresist dan full waterproof. Seperti kita tahu, jenis water resist hanya menahan tumpahan air saja (cipratan, gutyuran ringan), tapi tidak artinya fully waterproof. Pabrikan YKK misal, mengeluarkan jenis zipper khusus utk pakaian outdoor misal Vislon Aquaguard yang dikenal sangat baik dengan janji fully waterproof. Vislon zipper banyak dipuji diforum pendaki dimana mana karena kekuatannya dan sesuai janji menahan air dengan baik. Sayang harganya masih mahal sehingga hanya dipakai di jaket premium saja.
Lalu dilevel water resist, YKK membuat Aquaguard Coilzipper yang harganya lebih murah, zipper ini diberi tape jenis polyurethane disisi kiri kanannya untuk memperkuat menahan air. Sayangnya banyak konsumen yang salah mengira bahwa jenis Aquaguard coil zipper yang terbaik, padahal jenis ini hanya mampu menahan cipratan air saja, artinya jika kemudian bocor merembes maka itu sudah wajar saja. Coil zipper dikenal selain murah juga mampu dijahit diarea melengkung lingkaran.
Satu lagi tips penting, pastikan memilih zipper ditas atau jaket dalam ukuran teeth yg besar gagah (ukuran milimeter zipper harus lebar besar). Jangan membeli resleting dg gigi yg sangat kecil/ micro. Semakin kecil giginya maka semakin mudah jebol. Apalagi untuk tas dengan beban berat, pastikan resletingnya memakai gigi yang gagah besar. **** hsgautama.blogspot.co.id
Labels:
camping,
fishing,
fotografi,
good_idea,
hiking,
memancing,
militer,
mountainbike,
mountaineering,
review,
shopping,
tenda camping,
tips,
travel,
wisata
Thursday, March 31, 2016
Transportasi tandu panggul masih ada di Indonesia

Tampak disini, transportasi taksi panggul yang ada di Mamasa, dekat wilayah Toraja Sulawesi, sebuah wilayah luas dengan area pegunungan yang curam tinggi. Didesa Balapeu Mamasa, penduduk yang sakit harus digotong memakai tandu agar bisa berpergian kedesa tujuan yang jaraknya bisa 3 jam jalan kaki. Bukan perkara mudah untuk menapaki tanjakan terjal disana, dan butuh bantuan dari pria dewasa lain yang punya ketahanan fisik memadai untuk membawa tandu ini **** hsgautama.blogspot.com
https://www.google.co.id/maps/place/Mamasa+Regency,+West+Sulawesi/@-2.9964105,119.3236705,10z/data=!4m2!3m1!1s0x2d9373581fa7088d:0x3030bfbcaf76f40
Labels:
indonesiana,
kolom_hsgautama,
liburan,
travel,
unik,
wisata
Wednesday, March 30, 2016
Pasar Tunjungsari Jogja tempat jual beli sepeda seken
Salah satu pasar tua di Jogja adalah Tunjungsari, dibuat sejak 1982 an di jl Mentri Supeno. Pasar ini lokasi jual beli sepeda bekas untuk wilayah sekitarnya. Jogja jaman dahulu memang dikenal sebagai kota sepeda, dan warisan ini tampaknya masih dikenang banyak orang disana. Tahun 70an di Jogja akan terlihat ribuan orang naik sepeda. Jaman ini, dominasi sepeda motor menggeser sepeda kayuh. Tampak foto asal mula pasar Tanjungsari yang sederhana, kini dia sudah dirombak lebih bagus dengan bangunan beton bertingkat. Lantai dasar dipakai memajang ratusan sepeda, sedangkan lantai duanya asesoris sepeda *** hsgautama.blogspot.com
Labels:
cycling,
indonesiana,
kolom_hsgautama,
liburan,
sepeda,
travel,
wisata
Saturday, March 26, 2016
Kisah topeng Malangan ditahun 1890 ke 1900 an
Hasil riset tentang kota Malang ada satu data yang cukup menggelitik untuk disimak, yakni masa ketika pertama kali wilayah Malang mengalami pemekaran di era 1890 an, dan dijaman ini topeng malang dikembangkan dengan lebih rapih. Dimasa ini Malang mengalami pertumbuhan besar dan menggeliat secara ekonomi dan politk yang terus berlanjut saat perang kemerdekaan dijaman penjajahan Belanda hingga penjajahan Jepang sampai kemerdekaan. Malang ditahun 1890 dipegang oleh bupati ke 4 yakni Raden Adipati Soerjoadiningrat II 1898-1934 (atau RAA Soerioadiningrat ke 2, atau nama aslinya Raden Bagoes Mohammad Sarip). Dibawah RAA Soerioadiningrat 2, kesenian topeng Malang mengalami kemajuan yang bagus dan diberikan standarisasi yang lebih baik. Soerjoadiningrat yang juga membangun mesjid jami' Malang raya ini, dia bersama abdi dalemnya dikabupaten yang juga seorang dalang Topeng Malang yakni Mbah Reni kemudian memajukan kesenian topeng Malang dan dijadikan acara kesenian resmi di Kabupaten Malang.
Sumber foto:
* Milik keluarga Brotodiningrat
* Koleksi KITLV
Sumber link: 1, 2,
Rangkuman dari link diatas:
Topeng Malang menurut sahibul hikayat muncul dijaman raja Airlangga. Lalu kesenian ini tetap eksis dijaman Ken Arok berkuasa di Singasari.
Berdasarkan beberapa catatan sejarah, Topeng Malang adalah sebuah kesenian kuno yang usianya lebih tua dari Kota Malang rumah tinggalnya kini. Berita tentang adanya istilah drama tari topeng atau atapukan dimuat dalam prasasti Jaha yang berangka tahun 762 Saka atau 840 masehi masih menggunakan sumber lakon dari Epos Ramayana gubahan dinasti raja-raja mataram Kuno abad VIII.
Pada masa kejayaan kerajaan Singasari sewaktu pemerintahan Kertanegara muncul cerita baru dalam seni pertunjukan Topeng yaitu Sastra Panji, abad XIII. Murgiyanto dan Munardi dalam penelitiannya menyebutkan bahwa awal mula dikenalnya tari topeng di wilayah Malang terjadi pada abad ke-13 Masehi, yaitu pada periode pemerintahan raja Kertanegara . Sejak saat itulah seni tari topeng yang berada di daerah Malang dinamakan sebagai tari Topeng Malang.
Adapun bukti mengenai keberadaan tari topeng di masa kerajaan Singosari adalah adanya relief di beberapa
candi peninggalan kerajaan Singosari. Dalam relief tersebut para penari topeng memakai atribut endhong (sayap belakang), rapek (hiasan setengah lingkaran di depan celana, lazim juga disebut pedangan), bara-bara dan irah-irahan (mahkota) yang bentuknya sama dengan kostum tari topeng di masa sekarang.
Menurut catatan Murgiyanto, komunitas tari topeng modern yang tertua adalah di wilayah Tumpang. Kemunculan komunitas ini diawali oleh pengembangan kesenian tari topeng di wilayah kecamatan Tumpang pada pertengahan abad 19-an oleh Mbah Rusman yang terkenal dengan nama Kik Tirto. Nama ini merujuk pada nama Tirtowinoto, dan arti kata “Kik” adalah bapak sehingga nama Kik Tirto berarti bapak dari Tirto . Sekarang di wilayah Tumpang hanya ditemui paguyuban seni tari Mangun Dharmo pimpinan Karen Elizabeth (Ki Soleh) di desa Tulus Besar dan Sri Margo Utomo di desa Glagah Dowo pimpinan Rasimoen.
Menurut data tertulis serta penuturan dari nara sumber, bahwa antara akhir abad XIX sampai XX di kenal seorang seniman tari dan pengukir topeng yang sekaligus dalang topeng yang bernama Kik Reni (kakek Reni). Pada masa mudanya ia bernama Tjondro. Ia termasuk pegawai rendah (abdi dalem) di lingkungan Kadipaten Malang. Rumahnya di desa Polowijen sebelah selatan Singosari (sekarang kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing kota Malang) (Pegaut, 1938).
Nara sumber mantan murid-murid Kek Reni mengatakan bahwa beliau (Kek Reni) bertugas sebagai dalang wayang topeng di Kabupaten Malang pada jaman Bupati Kanjeng Suryo (yang dimaksud adalah bupati ke 6 bernama Suryo Adiningrat yang menjabat tahun 1898-1934). Pada waktu itu pertunjukan topeng dinyatakan sebagai pertunjukan resmi di pendopo Kabupaten Malang (Supriyanto, 1994:7).
Secara khusus Ong Hok Ham menceritakan tentang Reni yang berkaitan dengan tokoh wayang topeng dari Desa Polowijen, seperti dalam kutipan di bawah ini:
In the 1930's a well to do peasant calletl Reni liveed in this village, he was one of the greatest topeng carvers of the Malang style and led one of the best wayang topeng troupers of his time. In today’s woyang topeng world of Malang the village of Polowidjen is best known as Reni's village. ln his day the wayang topeng
achieved one of its high points. This development was certainly partly due to the patronage of the then bupati of Malang, R.A.A. Soeria-adiningrat, who supplied Reni with his matriali (gold laef, , good paint, wood) and helped set artistik standards (Onghokham. 1972).
Pada tahun 1930-an seorang petani kaya yang bernama Reni tinggal di desa ini (Polowidjen). Dia adalah salah satu pembuat topeng terbesar gaya Malang dan pemimpin rombongan wayang topeng terbaik pada masanya. Di dunia wayang topeng Malang, kini desa Polowijen terkenal sebagai desa Reni.Pada masanya, wayang topeng mencapai salah satu titik puncak.Perkembangan ini tentu saja sebagian disebabkan oleh sumbangan dari Bupati Malang pada waktu itu, R.A.A. Soerio Adiningrat, yang menyuplai Reni dengan bahanbahannya (lempengan emas tipis, cat yang baik, kayu), dan membantu menetapkan standar artistik.
Sejak masa popularitas Reni, pertunjukan wayang topeng di daerah Malang telah tersebar di banyak tempat, khususnya di desa-desa.
Nara sumber mantan murid-murid Kek Reni mengatakan bahwa beliau (Kek Reni) bertugas sebagai dalang wayang topeng di Kabupaten Malang pada jaman Bupati Kanjeng Suryo (yang dimaksud adalah bupati ke 6 bernama Suryo Adiningrat yang menjabat tahun 1898-1934). Pada waktu itu pertunjukan topeng dinyatakan sebagai pertunjukan resmi di pendopo Kabupaten Malang (Supriyanto, 1994:7).
Secara khusus Ong Hok Ham menceritakan tentang Reni yang berkaitan dengan tokoh wayang topeng dari Desa Polowijen, seperti dalam kutipan di bawah ini:
In the 1930's a well to do peasant calletl Reni liveed in this village, he was one of the greatest topeng carvers of the Malang style and led one of the best wayang topeng troupers of his time. In today’s woyang topeng world of Malang the village of Polowidjen is best known as Reni's village. ln his day the wayang topeng achieved one of its high points. This development was certainly partly due to the patronage of the then bupati of Malang, R.A.A.Soeria-adiningrat, who supplied Reni with his matriali (gold laef, , goodpaint, wood) and helped set artistik standards (Onghokham. 1972).
Pada tahun 1930-an seorang petani kaya yang bernama Reni tinggal di desa ini (Polowidjen). Dia adalah salah satu pembuat topeng terbesar gaya Malang dan pemimpin rombongan wayang topeng terbaik pada masanya. Di dunia wayang topeng Malang, kini desa Polowijen terkenal sebagai desa Reni.Pada masanya, wayang topeng mencapai salah satu titik puncak.Perkembangan ini tentu saja sebagian disebabkan oleh sumbangan dari Bupati Malang pada waktu itu, R.A.A. Soerio Adiningrat, yang menyuplai Reni dengan bahanbahannya (lempengan emas tipis, cat yang baik, kayu), dan membantu menetapkan standar artistik.
Sumber foto:
* Milik keluarga Brotodiningrat
* Koleksi KITLV
Sumber link: 1, 2,
Rangkuman dari link diatas:
Topeng Malang menurut sahibul hikayat muncul dijaman raja Airlangga. Lalu kesenian ini tetap eksis dijaman Ken Arok berkuasa di Singasari.
Berdasarkan beberapa catatan sejarah, Topeng Malang adalah sebuah kesenian kuno yang usianya lebih tua dari Kota Malang rumah tinggalnya kini. Berita tentang adanya istilah drama tari topeng atau atapukan dimuat dalam prasasti Jaha yang berangka tahun 762 Saka atau 840 masehi masih menggunakan sumber lakon dari Epos Ramayana gubahan dinasti raja-raja mataram Kuno abad VIII.
Pada masa kejayaan kerajaan Singasari sewaktu pemerintahan Kertanegara muncul cerita baru dalam seni pertunjukan Topeng yaitu Sastra Panji, abad XIII. Murgiyanto dan Munardi dalam penelitiannya menyebutkan bahwa awal mula dikenalnya tari topeng di wilayah Malang terjadi pada abad ke-13 Masehi, yaitu pada periode pemerintahan raja Kertanegara . Sejak saat itulah seni tari topeng yang berada di daerah Malang dinamakan sebagai tari Topeng Malang.
Adapun bukti mengenai keberadaan tari topeng di masa kerajaan Singosari adalah adanya relief di beberapa
candi peninggalan kerajaan Singosari. Dalam relief tersebut para penari topeng memakai atribut endhong (sayap belakang), rapek (hiasan setengah lingkaran di depan celana, lazim juga disebut pedangan), bara-bara dan irah-irahan (mahkota) yang bentuknya sama dengan kostum tari topeng di masa sekarang.
Menurut catatan Murgiyanto, komunitas tari topeng modern yang tertua adalah di wilayah Tumpang. Kemunculan komunitas ini diawali oleh pengembangan kesenian tari topeng di wilayah kecamatan Tumpang pada pertengahan abad 19-an oleh Mbah Rusman yang terkenal dengan nama Kik Tirto. Nama ini merujuk pada nama Tirtowinoto, dan arti kata “Kik” adalah bapak sehingga nama Kik Tirto berarti bapak dari Tirto . Sekarang di wilayah Tumpang hanya ditemui paguyuban seni tari Mangun Dharmo pimpinan Karen Elizabeth (Ki Soleh) di desa Tulus Besar dan Sri Margo Utomo di desa Glagah Dowo pimpinan Rasimoen.
Menurut data tertulis serta penuturan dari nara sumber, bahwa antara akhir abad XIX sampai XX di kenal seorang seniman tari dan pengukir topeng yang sekaligus dalang topeng yang bernama Kik Reni (kakek Reni). Pada masa mudanya ia bernama Tjondro. Ia termasuk pegawai rendah (abdi dalem) di lingkungan Kadipaten Malang. Rumahnya di desa Polowijen sebelah selatan Singosari (sekarang kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing kota Malang) (Pegaut, 1938).
Nara sumber mantan murid-murid Kek Reni mengatakan bahwa beliau (Kek Reni) bertugas sebagai dalang wayang topeng di Kabupaten Malang pada jaman Bupati Kanjeng Suryo (yang dimaksud adalah bupati ke 6 bernama Suryo Adiningrat yang menjabat tahun 1898-1934). Pada waktu itu pertunjukan topeng dinyatakan sebagai pertunjukan resmi di pendopo Kabupaten Malang (Supriyanto, 1994:7).
Secara khusus Ong Hok Ham menceritakan tentang Reni yang berkaitan dengan tokoh wayang topeng dari Desa Polowijen, seperti dalam kutipan di bawah ini:
In the 1930's a well to do peasant calletl Reni liveed in this village, he was one of the greatest topeng carvers of the Malang style and led one of the best wayang topeng troupers of his time. In today’s woyang topeng world of Malang the village of Polowidjen is best known as Reni's village. ln his day the wayang topeng
achieved one of its high points. This development was certainly partly due to the patronage of the then bupati of Malang, R.A.A. Soeria-adiningrat, who supplied Reni with his matriali (gold laef, , good paint, wood) and helped set artistik standards (Onghokham. 1972).
Pada tahun 1930-an seorang petani kaya yang bernama Reni tinggal di desa ini (Polowidjen). Dia adalah salah satu pembuat topeng terbesar gaya Malang dan pemimpin rombongan wayang topeng terbaik pada masanya. Di dunia wayang topeng Malang, kini desa Polowijen terkenal sebagai desa Reni.Pada masanya, wayang topeng mencapai salah satu titik puncak.Perkembangan ini tentu saja sebagian disebabkan oleh sumbangan dari Bupati Malang pada waktu itu, R.A.A. Soerio Adiningrat, yang menyuplai Reni dengan bahanbahannya (lempengan emas tipis, cat yang baik, kayu), dan membantu menetapkan standar artistik.
Sejak masa popularitas Reni, pertunjukan wayang topeng di daerah Malang telah tersebar di banyak tempat, khususnya di desa-desa.
Nara sumber mantan murid-murid Kek Reni mengatakan bahwa beliau (Kek Reni) bertugas sebagai dalang wayang topeng di Kabupaten Malang pada jaman Bupati Kanjeng Suryo (yang dimaksud adalah bupati ke 6 bernama Suryo Adiningrat yang menjabat tahun 1898-1934). Pada waktu itu pertunjukan topeng dinyatakan sebagai pertunjukan resmi di pendopo Kabupaten Malang (Supriyanto, 1994:7).
Secara khusus Ong Hok Ham menceritakan tentang Reni yang berkaitan dengan tokoh wayang topeng dari Desa Polowijen, seperti dalam kutipan di bawah ini:
In the 1930's a well to do peasant calletl Reni liveed in this village, he was one of the greatest topeng carvers of the Malang style and led one of the best wayang topeng troupers of his time. In today’s woyang topeng world of Malang the village of Polowidjen is best known as Reni's village. ln his day the wayang topeng achieved one of its high points. This development was certainly partly due to the patronage of the then bupati of Malang, R.A.A.Soeria-adiningrat, who supplied Reni with his matriali (gold laef, , goodpaint, wood) and helped set artistik standards (Onghokham. 1972).
Pada tahun 1930-an seorang petani kaya yang bernama Reni tinggal di desa ini (Polowidjen). Dia adalah salah satu pembuat topeng terbesar gaya Malang dan pemimpin rombongan wayang topeng terbaik pada masanya. Di dunia wayang topeng Malang, kini desa Polowijen terkenal sebagai desa Reni.Pada masanya, wayang topeng mencapai salah satu titik puncak.Perkembangan ini tentu saja sebagian disebabkan oleh sumbangan dari Bupati Malang pada waktu itu, R.A.A. Soerio Adiningrat, yang menyuplai Reni dengan bahanbahannya (lempengan emas tipis, cat yang baik, kayu), dan membantu menetapkan standar artistik.
Labels:
indonesiana,
jaman_doeloe,
kolom_hsgautama,
liburan,
travel,
wisata
Thursday, March 24, 2016
Restorasi foto tua rumah Bale Asri di Kebun Raya Purwodadi Jatim

Kebun raya Purwodadi adalah merupakan kebun raya yang merupakan saudara dari kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Bedugul Bali. Jadi secara fungsi perannya sangat vital sebagai "bank penyimpanan" keaneka ragaman tumbuhan tropis khusus Indonesia. Bisa dibilang. Kebun Raya Purwodadi termasuk kebun raya tua yang pernah dibuat dinegara ini setelah Kebun Raya Bogor. Dia menjadi sister botanical park dalam mata rantai utuh dengan saudara saudara lainnya sesama kebun raya ditanah Jawa, dan juga seluruh Indonesia.
Foto tua ini didapat dari keluarga keturunan Eyang Hoek, difoto oleh Eyang Soerjo Poetranto Mangoennegoro. Sekian puluh tahun tersimpan dialbum keluarga dan kondisinya cukup rusak. Setelah direstorasi akhirnya visualnya bisa menjadi lebih baik. Proses restorasinya cukup melelahkan karena tersebar merata dalam flek cacat micro disana sini. Butuh 60jam kerja merestorasi foto ini sampai dikondisi terbaiknya. *** hsgautama.blogspot.com
Labels:
backpack,
camping,
cycling,
fotografi,
hiking,
indonesiana,
jaman_doeloe,
travel,
weekend,
wisata
Monday, March 21, 2016
Satu masa ketika Dwarapala penjaga candi Singasari masih terpendam separuh
Dahulu ketika jaman TK-SD pertama kali melihat patung Dwarapala di candi Singhasari (singasari) kondisinya masih separuh terpendah didalam tanah. Itu sekitar tahun akhir 60an ke 70an awal, hampir 40 tahun silam. Kondisinya mirip difoto ini, terpendam nyaris pinggang kebawah. Jadi waktu kecil dulu kita gak tahu seperti apa bentuk ornamen dan ukiran disisi bawah patung penjaga candi Singhasari yang menyeramkan ini.
Ketika bulan Feb 2016 lalu ke Malang sempat mau kemari tapi gagal. Soalnya ada sesepuh yang saya temui disana bercerita bahwa patung ini sudah diangkat utuh dari dalam tanah. Patung ini diangkat sekitar 10 tahun silam. Ceritanya, kata dia, patung dicoba diangkat dengan alat berat crane baja. Apa daya crane itu tidak mampu mengangkatnya dan pengungkitnya patah. Hasil rembugan para sesepuh disana akhirnya memutuskan crane nya disingkirkan, dan diungkit pakai batang batang bambu. Dan anehnya, patung sukses diangkat dari dalam tanah. Setelah diangkat lalu dilakukan reposisi ulang, dan diletakan dilandasan baru yang sudah disiapkan lebih dahulu. Bagaimana bisa bambu mengangkat itu? Hanya Tuhan yang tahu **** hsgautama.blogspot.co.id
Foto: KITLV
Ketika bulan Feb 2016 lalu ke Malang sempat mau kemari tapi gagal. Soalnya ada sesepuh yang saya temui disana bercerita bahwa patung ini sudah diangkat utuh dari dalam tanah. Patung ini diangkat sekitar 10 tahun silam. Ceritanya, kata dia, patung dicoba diangkat dengan alat berat crane baja. Apa daya crane itu tidak mampu mengangkatnya dan pengungkitnya patah. Hasil rembugan para sesepuh disana akhirnya memutuskan crane nya disingkirkan, dan diungkit pakai batang batang bambu. Dan anehnya, patung sukses diangkat dari dalam tanah. Setelah diangkat lalu dilakukan reposisi ulang, dan diletakan dilandasan baru yang sudah disiapkan lebih dahulu. Bagaimana bisa bambu mengangkat itu? Hanya Tuhan yang tahu **** hsgautama.blogspot.co.id
Foto: KITLV
Labels:
indonesiana,
kolom_hsgautama,
liburan,
travel,
wisata
Saturday, March 19, 2016
Splendid pasar burung dan ikan hias dikota Malang

Secara isi, dia termasuk sangat besar untuk ukuran kota Malang. Letaknya menyatu dengan perkampungan penduduk, jadi dipastikan penjual disana kebanyakan adalah penduduk diwilayah itu. Dibandingkan dengan pasar hewan Pramuka Jakarta, bisa dibilang Pramuka kalah luas. Splendid menyebar meluas dan bukan dibawah satu atap gedung. Kios penjual letaknya ada didalam rumah rumah penduduk, sebagian disulap total jadi kios. Dari semua koleksi isinya, rasanya ada yang kurang yakni kelengkapan penjual reptil disini termasuk tidak ada. Kebayakan memang burung, unggas, atau ikan aneka jenis. Ikan pun termasuk ikan tawar umum, jenis predator yang buas tidak tanpak banyak disini. *** hsgautama.blogspot.com
Labels:
fotografi,
hewan_asik,
indonesiana,
kolom_hsgautama,
travel,
weekend,
wisata
Tuesday, March 15, 2016
Seni ritual Bantengan dikota Batu warisan era kerajaan Singasari
Kesenian rakyat "bantengan" adalah ritual pertunjukan yang lumayan mistis. Pemain bantengan akan dirasuki oleh tenaga mistis binatang banteng atau kerbau, dan bertingkah laku seperti halnya hewan kerbau. Khusus wilayah kota Malang dan Batu, kesenian ritual bantengan sangat populer sebagai pertunjukan yang kerap ditanggap pada acara acara khusus.
Menurut cerita pinisepuh, kesenian bantengan ini pertama kali dimainkan oleh prajurit infantri dari kerajaan Singasari tahun 1200-1300 yang pusat pemerintahannya memang didekat Malang. Mereka memainkan ini sebagai bagian dari olah latih beladiri pencak silat dan ritual yang dikemas jadi satu. Gerakan liar banteng yang dirasuki oleh kekuatan mistis hewan ini akan menyeruduk dan bertahan (attack and defense) secara bertubi tubi, sekilas posisi ini memang dibutuhkan oleh prajurit saat melakukan gempuran kepada lawan dalam posisi pertempuran jarak dekat.
Dalam prakteknya sekali tampil, bantengan tidak hanya satu saja, tapi bisa sampai beberapa kelompok turut serta. Satu banteng dikendalikan oleh dua pria dewasa, satu orang didepan memegang kepala banteng **** hsgautama.blogspot.com
bertanduk, lalu disisi ekor akan dipegang oleh partnernya. Sekilas ini mirip barongsai yang juga dikendalikan oleh dua orang. Jika diperhatikan, hanya pemegang kepala banteng itu saja yang kerasukan oleh kekuatan mistis banteng. Saat kerasukan gerakan dia akan dikendalikan oleh lecutan pecut yang dipegang oleh sesepuh kelompok, dan pecut inilah semacam tombol pemicu agar banteng beringas bergerak. Sehabis pecut dilecutkan keras diudara, maka para banteng akan mengambil posisi untuk saling beradu kepala. Sebuah pertunjukan yang lumayan keras dan berbahaya. Dalam satu acara di pageralaran Nuswantara Artnival 2016 kemarin di Batu, Bantengan sempat digelar massal dengan melibatkan sekitar 500 orang, sebuah pertunjukan besar besaran yang dikerahkan oleh sesepuh kelompok ini mas Agus. *** hsgautama.blogspot.com
Menurut cerita pinisepuh, kesenian bantengan ini pertama kali dimainkan oleh prajurit infantri dari kerajaan Singasari tahun 1200-1300 yang pusat pemerintahannya memang didekat Malang. Mereka memainkan ini sebagai bagian dari olah latih beladiri pencak silat dan ritual yang dikemas jadi satu. Gerakan liar banteng yang dirasuki oleh kekuatan mistis hewan ini akan menyeruduk dan bertahan (attack and defense) secara bertubi tubi, sekilas posisi ini memang dibutuhkan oleh prajurit saat melakukan gempuran kepada lawan dalam posisi pertempuran jarak dekat.
Dalam prakteknya sekali tampil, bantengan tidak hanya satu saja, tapi bisa sampai beberapa kelompok turut serta. Satu banteng dikendalikan oleh dua pria dewasa, satu orang didepan memegang kepala banteng **** hsgautama.blogspot.com
bertanduk, lalu disisi ekor akan dipegang oleh partnernya. Sekilas ini mirip barongsai yang juga dikendalikan oleh dua orang. Jika diperhatikan, hanya pemegang kepala banteng itu saja yang kerasukan oleh kekuatan mistis banteng. Saat kerasukan gerakan dia akan dikendalikan oleh lecutan pecut yang dipegang oleh sesepuh kelompok, dan pecut inilah semacam tombol pemicu agar banteng beringas bergerak. Sehabis pecut dilecutkan keras diudara, maka para banteng akan mengambil posisi untuk saling beradu kepala. Sebuah pertunjukan yang lumayan keras dan berbahaya. Dalam satu acara di pageralaran Nuswantara Artnival 2016 kemarin di Batu, Bantengan sempat digelar massal dengan melibatkan sekitar 500 orang, sebuah pertunjukan besar besaran yang dikerahkan oleh sesepuh kelompok ini mas Agus. *** hsgautama.blogspot.com
Labels:
indonesiana,
kolom_hsgautama,
liburan,
travel,
unik,
weekend,
wisata
Subscribe to:
Posts (Atom)
10 Tahun Dagang Online
