Reportasenews.com – Dimasa depan kita semua akan melakukan syuting video (motion pics) dan kemudian melihat-lihat setiap frame video untuk memilih gambar still terbaik (gambar foto).
Saran itu terdengar masuk akal, namun ini artinya ancaman serius terhadap industri fotografi dimana dimasa depan orang lebih baik memakai video saja daripada memotret still frame.
Jadi, apakah kemampuan untuk merekam video dengan resolusi super tinggi benar-benar merupakan langkah penting untuk fotografi masih harus diambil? Atau video terbaik diserahkan ke videografer saja?
Perdebatan ini akan memanas berkat tersedianya kamera yang mampu merekam video 8 K.
Bingkai video 4K bisa memberikan gambar still 8 megapiksel. Ini oke saja, tapi masih dirasakan cukup jauh untuk memenuhi resolusi gambar yang digunakan fotografer untuk sebuah foto still yang hebat.
Namun, setiap frame dalam video 8K adalah sama nilainya dengan gambar diam 32 megapiksel. Artinya, teknologi video 8K bisa memiliki implikasi besar bagi industri fotografi dimasa depan. Apakah fotografi akan mati dilindas oleh teknologi video yang makin bagus?
Bisa ya dan bisa tidak jawabannya.
Kemampuan video 8K (motion pics) untuk memilih bingkai dalam rangkaian, sangat berguna saat memotret dengan kamera sensor besar yang memberi shallow depth-of-field. Saat memotret dengan shallow depth-of-field, gerakan sedikit saja ke depan atau ke belakang bisa menyebabkan mata terdekat dengan kamera bergerak di luar zona fokus paling tajam.
Meski menyimpan video RAW 8K memerlukan banyak ruang penyimpanan berkecepatan tinggi yang mahal, kenyataannya adalah mungkin hanya perlu memakai beberapa detik footage video untuk menjamin hasil framing yang bagus.
Bergantung pada format kompresi, video 8K memerlukan sekitar 15 – 18 TB penyimpanan selama 90 menit video. Kecuali Anda adalah perusahaan produksi film yang menggunakan Media Shuttle untuk mentransfer file super besar, Anda mungkin ingin membawa ukuran file tersebut secepat mungkin. Tidak hanya akan file yang besar menjadi sulit untuk disimpan, Anda juga memerlukan PC yang kuat untuk melihat-lihat video dan memilih frame terbaik.
Sebuah kamera seperti RED Weapon 8K dapat menangkap cuplikan gerak 8K maupun foto setara dengan 36 megapixel. Hal ini memungkinkan kita untuk membuat video dan fotografi pada saat bersamaan. Jadi satu langkah dapat dua keuntungan sekaligus.
Teknologi semacam ini pada akhirnya bisa menetes ke kamera konsumen juga. Jika Anda seorang fotografer pernikahan yang kliennya sering meminta video dan gambar foto, Anda mungkin bisa memotret keduanya sekaligus tanpa perlu menyewa asisten untuk melakukan pekerjaan yang sama satu sama lain untuk Anda.
Kamera RED yang tidak hanya menembak 60 frame per detik pada 8K, juga memiliki fitur pra-rekaman 30 detik diawalnya. Ini memungkinkan Anda untuk mengambil foto yang terjadi 30 detik yang lalu. Itu sama sekali tidak mungkin dilakukan dengan kamera DSLR tradisional. (Hsg)
Rumah ini dulu dibangun oleh Eyang Hoek Samandiman diawal kisaran tahun 1900-an, sebuah rumah dikelilingi lahan kebun yang sangat luas diluar kota Malang, tepatnya di Purwodadi menuju ke Pasuruan Jatim. Belakangan pemerintah meminta lahan disini untuk dijadikan kebun raya Purwodadi, dan tanahnya diberikan ganti rugi dengan perkebunan apel di desa Punten, kota Batu (sampai sekarang masih ada bangunan lamanya dan menjadi sekretariat Svaraseni Nusantara).
Nama pasar burung paling unik se Indonesia barangkali cuma satu ini berada dipusat jantung kota Malang Jatim. Namanya pasar Splendid. Letaknya dijalan Tumapel dekat sekali sama bunderan Tugu Malang atau Balaikota (dan stasiun utama KA). Nama ini adalah peninggalan nama lama, dahulu dipojokan bunderan Tugu Malang ada hotel bernama Splendid, sampai sekarang masih ada. Karena itu akhirnya jadi latah nama pasar burung dan ikan hias disini juga diberi nama Splendid.
