Baca Rules Sisi Kiri Dengan Cermat

Baca Rules Sisi Kiri Dengan Cermat

Saturday, August 11, 2012

Panaracer FireXC Pro 2.1 ban gambot untuk MTB


Kali ini adalah review “tralala” soal ban Panaracer FireXC Pro 2.1 (Buat judul lucu lucuan saja kok). Untuk mencoba ban ini di trek tanah  basah, kudu sabar menunggu 8 bulan lamanya sejak dibeli tahun silam disaat musim kemarau 2007. Cukup lama memang, sabar menunggu masuknya musim hujan. Dan kemarin minggu adalah saat yg pas buat mencoba ini.

Panaracer ini adalah tipe kedua yg pernah dipakai disepeda. Jenis pertama dulu adalah masih dikeluarga “Panaracer FIRE” juga, cuma beda tipe dan size ban. Ban lama memakai Panaracer Trailblaster dengan size 1.95 warna hitam mulus, sedangkan kali ini adalah Panaracer FireXC Pro dengan size 2.10 warna hitam plus striping merah darah disisi samping kanan dan kiri, keren tampilannya ah-ah-ah sedap dimata.

Lantas apa bedanya ban lawas Trailblaster dan yg baru ini (Firexc pro) selain sisi kosmetik tampilan?
Secara visual perbedaan mencolok adalah ukuran tapak tahu nya. Panaracer XC Pro jelas lebih besar ukuran kotak “tahunya”. Mencolok dan menonjol dominan disekujur ban. Deretan lajur terbagi dua, yakni dibagian tengah ban dan sisi sampingnya. XC Pro ini tidak memakai pola berulang spt formasi “layang layang” atau  berlian di Trailblaster. Pola penempatan tahunya ngurut disisi dalamnya dan rapat satu dengan lainnya, lalu tapaknya menjorok hingga kesamping secara ekstrem. Bentuk kotakan tahu juga tegas membentuk siku, tidak halus disisi luarnya. Melihat ban ini seperti melihat ban untuk motor cross tapi dalam bentuk mininya. Mengesankan.

Percobaan “test-glinding” dilakukan diwilayah kampung Sumur diseputaran Jalur Pipa Gas. Maklum, area ini terdekat dengan rumah shg bisa menghemat waktu pulang dan pergi. Dan disini, medannya bukan cuma tanah liat padat yg kental lengket, tapi juga berupa kubangan bubur tanah merah. Medan JPG beda misal dengan wilayah lain di jabodetabek yg didominasi kampung dan hutan karet shg disana cuma ada tanah lempung yg lengket. Di JPG, variasi medannya bisa berubah ubah dengan variatif. Ditemani perusuh lainnya, Oji, Ndit, Abe, Dauzz, dan Japra, masuklah kami berenam kedalam wilayah Sumur. Rute yg dipilih bebas, kita tidak mengikuti rute familiar yg biasa dipakai oleh teman teman bikers ketika main disini, dan yg jelas kita malahan sebisa mungkin menghindari jalan yg “bagus”. Harus full tanah dan offroad, ini syaratnya.

Pagi sebelum masuk kedalam “arena lumpur”, tekanan ban sudah dikurangi sekitar 10% dari tekanan optimal yg bisa ditampung oleh ban ini. Menurut “sahibul hikayat”, jika mau main lumpur maka kurangi tekanan bannya. Yeah, ikuti saja saran para “tetua adat” karena itu ada logika berdasarkan pengalaman kan. Ban kempes cocok diarena lumpur dan licin, tapi sebaliknya, ban kempes buruk dijalanan aspal karena membuat tambah berat.

Jadilah, masuk dironde pertama ban ini bekerja sama baiknya dengan ban yg ada disepeda rombongan ini diantaranya maxxis dan bontrager. Jalur becek, bubur, kental, semua bisa lewati dengan baik. Dijalanan miring Fire XC juga mempunyai gigitan yg mantap. Dijalanan menanjak, traksi cengkraman ban juga berjalan mulus. Sesekali dia selip, tapi itu lebih karena salah kayuh, alias gak sabaran, atau membuat momentum telat ketika menanjak melewati jalur licin. Bukan salah di ban sih, gua yg salah.  Ketika berhenti, mata mengamati bagaimana posisi tanah merah menempel diban. Disitu terlihat, lumpur keluar dari sisi samping tapak tahu akibat tekanan perputaran roda. Menarik, ternyata begitu caranya dia membuang pemampatan lumpur yg masuk disela sela tapak tahu.

Spt dikatakan didepan, tapaknya yg ekstra besar membuat ban ini memang tetap mempertahankan tahu menonjol keluar disela sela mampatnya tanah liat yg menempel disana. Karena itu, logis bila cengkraman ditanah tetap bisa dijaga, tidak total hilang semua ibarat berubah menjelma menjadi ban botak mulus. Buat ilustrasi perbandingan, dulu saat memakai ban Maxxis Ignitor, ban ini ternyata tidak mampu membuang sisa tanah liat yg menempel secara ketat diantara tapaknya. Dibandingkan dengan ban teman teman lain yg memakai Bontrager atau Maxxis tipe lain, maka Ignitor tampaknya gak bekerja baik mengenyahkan tanah liat. Ada memang cara sederhana bagaimana membuang sisa tanah bandel yg menempel diban (supaya membantu tapaknya keluar menonjol lagi), diantaranya sengaja melewati genangan air, lalu dengan cepat memacu sepeda sekencang mungkin agar semua lumpur mencelat keluar. Maxxis Ignitor ternyata tidak bisa membuang tanah liat sekalipun memakai cara itu, saya waktu itu kadung kapok pakai ignitor,  saya pikir itu ban lebih buruk dari Bontrager yg lbh ekonomis tapi performance nya bagus ditanah becek.  Panaracer FireXC Pro mampu menendang keluar sendiri sisa lumpur padat yg menempel diban. Bahkan dalam speed lambat pun, dia tetap bisa membuang sisa lumpur disana, tidak harus dicemplungin diair atau dikebut sejadi jadinya.






























Catatan tambahan. FireXC Pro ini mempunyai size 2.10. Artinya dia lebih besar dari ban kebanyakan. Besar artinya friksi ban dengan jalanan akan lebih besar, jadi hambatan juga jelas lebih besar, sama artinya lebih berat dibanding ban yg kurus. Keuntungannya, karena besar, jelas dia mampu menggigit jalanan lebih baik daripada ban kurus, apalagi jika didaerah licin dan berlumpur. Mana yg lebih baik? Gak ada yg lebih baik. Semuanya kan tergantung tujuan dan pemakaian. Butuh buat apa dulu? Jika mau masuk mandi lumpur, maka size segini enak.

Catatan lain, dijalan aspal, ban ini punya gigitan yg mantap dijalan basah atau kering. Jeleknya adalah efek gludukan atau vibrasi konstan akibat ukuran tapak tahunya yg besar. Jika kalian tidak suka dengan efek getaran ekstra, jangan pakai ban ini. Lebih baik pakai ban lain yg mungkin lebih nyaman buat tangan karena nyaris tanpa getaran, misal tapaknya sedikit dan nyaris rata.  *** hsgautama.blogspot.com

http://hsgautama.blogspot.com/search/label/A-SALE





No comments:

Post a Comment

PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.

Pedagang Antik dan Barang Jadoel

10 Tahun Dagang Online

10 Tahun Dagang Online

Join Grup Pemancing Fesbuk "Pasarikan", klik foto banner

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...