Mas kawin menyerahkan sebuah cincin emas rasanya standar saja. Semua orang juga bisa melakukan itu, gak aneh, gak unik.
Ada beberapa pasang pengantin yang memberikan mas kawin uang kono dalm hitungan unik. Uang itu dikemas dalam bingkai khusus lalu diserahkan ketika acara nikahan.
Unik disini ada beberapa cara misl:
1) Uang itu terdiri dari 1 nilai saja tapi mempunya nomor urut cetak yang bersambung
2) Atau cara kedua paling umum adalah menyediakan nominal unik spt: Rp 333.333
Bisnis ini termasuk unik dan susah susah gampang karena mencari uang tua untuk mas kawin termasuk sangat sulit. Uang tua susah dicari dan penjualnya tidak harus ada di mall besar, ini kudu dicari satu satu siapa yang mainan uang tua numismatika . Jika pun ketemu siapa penjualnya, belum tentu mas kawin yang kita inginkan ada bahan bakunya. Stok bisa ada dan tiada.
Selain mas kawin, uang kuno juga dipakai untuk minta ganti rugi. Kok bisa?
Pernah ada kasus persidangan sengketa antara dua pihak. Satu pihak menang dan minta ganti rugi hanya sebesar Rp 10 saja. Itu sebuah ungkapan penghinaan kepada pihak lawan, bukan dilihat dari nominalnya. Pihak yang kalah harus menyediakan ganti rugi Rp 10 itu kepada pemenang karena jika tidak ditepatin maka itu tidak mengikuti hasil perintah sidang. Dengan kata lain, sipemenang ingin menepuk dada dan mencibirkan lidah sambil bilang, "Gua gak butuh duit eluuu tauk, ini soal harga diri gua"
Dimana cari uang Rp 10 itu? Tentu saja bukan hal mudah. Haha, unik memang, tapi itu pernah terjadi *** hsgautama.blogspot.com
tag: voc, voc_coin, numismatika, old_coin, dutch_indies, indonesia_coin, numisma, uang_tua, vintage, antik
Uang coin dijadikan cincin unik. Kerajinan yang belum banyak dilakukan disini. Tapi diluar sana menjadi cenderamata yang tidak ada duanya. Uang coin tua bisa saja dijadikan cincin seperti ini juga.
Ada beberapa pasang pengantin yang memberikan mas kawin uang kono dalm hitungan unik. Uang itu dikemas dalam bingkai khusus lalu diserahkan ketika acara nikahan.
Unik disini ada beberapa cara misl:
1) Uang itu terdiri dari 1 nilai saja tapi mempunya nomor urut cetak yang bersambung
2) Atau cara kedua paling umum adalah menyediakan nominal unik spt: Rp 333.333
Bisnis ini termasuk unik dan susah susah gampang karena mencari uang tua untuk mas kawin termasuk sangat sulit. Uang tua susah dicari dan penjualnya tidak harus ada di mall besar, ini kudu dicari satu satu siapa yang mainan uang tua numismatika . Jika pun ketemu siapa penjualnya, belum tentu mas kawin yang kita inginkan ada bahan bakunya. Stok bisa ada dan tiada.
Selain mas kawin, uang kuno juga dipakai untuk minta ganti rugi. Kok bisa?
Pernah ada kasus persidangan sengketa antara dua pihak. Satu pihak menang dan minta ganti rugi hanya sebesar Rp 10 saja. Itu sebuah ungkapan penghinaan kepada pihak lawan, bukan dilihat dari nominalnya. Pihak yang kalah harus menyediakan ganti rugi Rp 10 itu kepada pemenang karena jika tidak ditepatin maka itu tidak mengikuti hasil perintah sidang. Dengan kata lain, sipemenang ingin menepuk dada dan mencibirkan lidah sambil bilang, "Gua gak butuh duit eluuu tauk, ini soal harga diri gua"
Dimana cari uang Rp 10 itu? Tentu saja bukan hal mudah. Haha, unik memang, tapi itu pernah terjadi *** hsgautama.blogspot.com
tag: voc, voc_coin, numismatika, old_coin, dutch_indies, indonesia_coin, numisma, uang_tua, vintage, antik
Uang coin dijadikan cincin unik. Kerajinan yang belum banyak dilakukan disini. Tapi diluar sana menjadi cenderamata yang tidak ada duanya. Uang coin tua bisa saja dijadikan cincin seperti ini juga.
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.