Sandal gunung kayak begini adalah salah satu sandal pilihan.
Paling enak dipakai jalan jalan, naik sepeda, dimana saja. Punya ini satu rasanya penting karena memang doyannya jalan jalan. Dikota enak, di desa enak, digunung enak, basah atau kering oke saja. Lebih dari itu, ikatan gaya sepatu sandal begini tidak membuat genangan air dijalan tidak naik mental keatas celana. Lebih enak dari sekedar sandal jepit.
Era sandal gunung gini kalo gak salah inget dulu di indonesia dimulai saat transisi antara kejayaan brand Alpina dan muncul kemudian "pendatang baru" si Anas Boogie (milik salah satu jebolan Wanadri). Waktu itu Anas membuat cikal bakal sandal gunung lokalan tanpa merk dari markasnya di Bogor. Dengan sol sederhana cuma selapis, webing tali warna biru tua (kalo gak salah ingat), dia membuat beberapa buah sandal dikisaran tahun 87 an yg dibagikan kepada teman dekatnya untuk dijajal, test drive gitulah. Sejak itu, beberapa tahun kemudian, nyaris semua produsen peralatan outdoor dalam negeri punya aneka jenis sandal gunung, dan Eiger salah satunya.
Sandal gunung Eiger pertama saya jajal sekitar akhir tahun 1999-2000. Keren solnya dengan motif tali webing corak tribal. Bertahun tahun dipakai kian kemari awetnya ampun ampunan. Sandal itu hancur beneran ketika si Bull anjing dirumah menggigitnya untuk latihan pertumbuhan gigi taringnya dalam masa pertumbuhan. Jika tidak disambar Bull, sandal itu pasti masih ada.
Hancur satu sandal, saya beli lagi. Baru dua tahun silam, dan sekarang sudah patah dua. Waduh? Kok jadi jelek gini kualitasnya? Dibandingkan sandal Eiger pertama, jelas sandal Eiger kedua ini bener bener jelek dari sisi kekuatan. Parah. Jika masa pakai 5-8 tahun trus patah itu normal aja, ini baru dua tahun kok udh jebol.
Baca ini: http://hsgautama.blogspot.com/2013/04/sandal-gunung-yang-baik-webbing-harus.html
Jadi kesimpulannya :
Tanpa syarat2 ini, maka artinya tidak layak disebut "sandal gunung", lebih pas disebut "Selop Kondangan" saja. Artinya secara bentuk dan nama, gak boleh dicampur adukan karena ada beda fungsinya. Kasihan kalo ada yg pakai ini naik gunung, taunya putus diketinggian 1800 m , dan pulangnya nyeker gara gara tali putus mendadak.
Itu namanya nyusahin orang lain dong. Kalo putus ditengah kota Jakarta, gak susah cari sandal japit swallow. Dihutan mau cari dimana? *** hsgautama.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.