Kenapa dinegeri ini merk sepeda lokal tidak mempunyai satu tipe sepeda yg menjadi flagship abadinya shg akan terus dipertahankan hingga lintas generasi?
Pertanyaan itu menjadi penting mengingat industri pabrikan sepeda lokal kita sebetulnya gak jelek amat dan sudah berlangsung cukup lama yakni dimulai dengan PT Insera dulu. Dalam 6 tahun belakangan nama Polygon, United, dan Wim Cycle juga makin mentereng saja sinarnya dikalangan pasar sepeda dalam negeri, bahkan mereka juga menjualnya ke pasar Asia dan Amerika. Sebaliknya, brand asing dari misal Amerika, juga gak segan kok mengorderkan perakitan dan pembuatan frame utuh mereka kepada pabrik sepeda ditanah air. Kurang apa dong? Intinya, memang pabrik sepeda disini diakui bagus dan kompetitif di pasar dalam dan juga luarnegeri.
Kembali kepertanyaan diatas, lantas kenapa brand lokal tidak punya satu saja tipe yg terus dipertahankan selama lamanya. Mari ambil contoh Polygon, 3 tahun silam mereka mengeluarkan tipe sepeda dengan nama Diablo dan Reactor. Dan ternyata nama Diablo dan Reactor sudah tidak bisa ditemui lagi dipasaran saat ini. Kelangsungan hidupnya diputus begitu saja dan digantikan oleh lainnya. Mencontoh nama besar Specialized yg masih saja mempertahankan beberapa tipe sepedanya dipasar, misal "Stumpjumper dan Rockhopper", maka ini membuat nama itu akhirnya menjadi abadi, dan menjadi "legend". Bisa jadi bapak pakai itu, lalu anaknya saat besar nanti juga membeli tipe yg sama, kemudian cucunya juga akan mencari tipe yg sama dibawah brand Specialized. Lantas brand lokal kita apa yg bisa dipertahankan menjadi "legenda sepeda" antar generasi?
Sebetulnya menjaga satu atau dua tipe yg sama terus menerus disatu merk sepeda lokal itu sama sama menguntungkan buat pabrikan dan konsumen. Pabrikan tidak perlu mengeluarkan cost banyak untuk menjual jenis sepeda baru karena imej nya sudah dibangun bertahun tahun, sisanya tinggal menyempurnakan kemasan produk itu dengan perubahan minor berdasarkan tahun pembuatannya. Jika tiap ganti tahun tipe itu dihilangkan dan diganti baru, ini kan artinya rugi dari sisi marketing. Menghilangkan satu tipe ini juga buruk untuk menjaga kepercayaan psikologis konsumen atas keunggulan barang yg dibeli dari brand tsb. Ini sebuah kenyataan, bahwa membeli sepeda itu memang bisa multitafsir, salah satunya adalah jaminan kepercayaan psikologis atas brand, dan inilah yg diabaikan oleh pabrikan lokal. "Trust" itu penting, dan ini gak dinilai dengan uang tapi karena eksis dipasaran.
Sedangkan dari sisi konsumen akan merugi jika tipe itu dihilangkan begitu saja. Kerugian yg paling mencolok adalah sepeda itu akan turun harga sekennya dipasar bebas. Mekanisme pasar yg dinamis sebetulnya bukan cuma jual beli barang baru thok, tapi juga tersedianya barang seken. Percaya deh, tanpa adanya pasar seken maka industri ini akan mati cepat. Jadi pabrikan juga harus menjamin terbukanya pasar seken secara baik dengan tidak asal-asalan menghilangkan satu tipe yg sudah terlanjur dijualnya dulu. Pasar sepeda hendaknya menjiplak apa yg telah dilewati oleh pasar sejenis misal saja fotografi. Dalam market hobiis foto, bukan barang baru saja yg dikejar tapi juga barang seken. Jika gak ada barang seken, maka matilah komunitas itu alias fotografi tidak akan nambah penggemarnya. Lantas kenapa pasar sepeda juga masih bersandar kepada jual beli barang baru? Rasanya pabrikan perlu mengevaluasi lagi strategi marketingnya menjadi berlapis dan kembali membangun kepercayaan psikologis atas branding yg abadi. *** hsgautama.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.