Bicara GRADO headphones, itu sama bicara satu kata saja: suara sempurna sama seperti aslinya.
Sebegitu hebatkah dia sampai disebut begitu?
GRADO headphones adalah brand bagus dan mendapatkan apresiasi istimewa dari kalangan audiophile diseantero jagat ini. Bicara kepuasan telinga menghantar alunan nada musik, maka GRADO adalah jagonya. Ungkapan ini tidak berlebihan kok, dan bukan omong kosong. Coba saja riset di google, dari semua web dan forum audiophile, apalagi khusus bicara soal “cans” atau headphones, maka tidak ada satupun review “audio junkies” yg mengatakan produk GRADO jelek. Lepas dari aneka 1001 jenis selera telinga manusia yg beragam menilai kualitas audio, kenyataannya, tidak ada yg mengatakan : “Don’t Buy GRADO, it’s a suck headphones. No way!” . If u want listening a music with a rich and details, you only need one name, its Grado. Apapun tipenya, headphones GRADO mendapatkan tepuk tangan meriah dan ucapan positif atas produk mereka dari jenis apapun yg ada dipasaran saat ini. Kompetitor mereka lumayan kerepotan agar bisa menyamakan dengan reputasi GRADO disini. Dibangun dengan tangan dingin John Grado selama 50 tahun, dan memegang 48 paten, rasanya memang waktulah yg membuat mereka menjadi perfect dan bagus.
Delapan tahun silam ketika pertama kali mencoba Grado milik seorang kawan sound engineer disalah satu TV asing, langsung terasa bahwa headphones lainnya yg ada dimeja saya terasa gak ada apa apanya. Lawan terberat dia buat selera saya barangkali adalah competitor “abadinya” yakni Sennheiser dan AKG. Brand headphones lain berasa cuma underdog dibandingkan dengan Grado. Ampun beda jauh. Sejak itu, terbesit minat untuk punya salah satu barang Grado didalam laci.
Salah satu tipe terbaik dari produk mereka adalah : Grado RS 1 Reference series. Dibungkus dalam baju yg tampaknya sangat sederhana dan kuno, dia tampil dengan mangkok dari kayu mahogany dengan kabel tebal “Y”. Jeroannya disusun dari komponen dinamik tranduser yg diperbarui dan 8 konduktor kabel dengan memakai jaring terbuka “open backed” shg memungkinkan pemakainya tetap mendengarkan suara ambient dengan baik tapi mendapatkan resonansi audio yg optimal dari desain kayu mahogany ini. Banyak yg bilang dan yakin, bawah kayu itulah yg membuat hasil suaranya hebat, beda dengan hasil resonansi lempengan pelat plastik spt dikebanyakan headphones saat ini. Desain terbuka (vented) juga diyakini menghasilkan suara natural lebih presisi dibanding desain tertutup.
Dikalangan audiophile ada satu kebiasaan untuk memberi label : “reference series” atas sebuah tipe dari brand tertentu untuk menyebutkan bahwa tipe itu adalah yg “paling istimewa, top markotob, paling hwokeh, the best, dstnya”. Maka jelas, RS 1 ini adalah termasuk kategori yg dimaksudkan spt itu karena diberi label “reference series”. Bisa dibilang, dia adalah salah satu diantara sedikit produk “flag ship” dari Grado. Citra dan reputasi Grado selama 50 tahun ada diproduk dengan label “reference series”.
Langkah awal mengenal sisi istimewanya produk Grado RS 1 headphones ini paling mudah, adalah dengan melihat betapa gampangnya dia disambungkan dengan portable player manapun dan apapun. Mulai dari yg murah meriah, sampai yg mahal, bikinan abal abal cina hingga brand mapan. Semua bisa, bahkan dicolokin di HP juga gak rewel langsung jalan. Dibandingkan kompetitor lainnya, misal Sennheiser headphones yg gak kuat diangkat oleh player jinjing karena unit headphones itu boros power. Dia tidak boros power, suara tetap akan menyembur deras dan kuat. Artinya membeli headphones ini, tidak perlu menambahkan amplifier kecil jika disambungkan ke player MP3 murmer akibat kurang bertenaga (tanda boros tenaga adalah suara jadi mengecil lemah). Membeli portable amp spt milik Jan Meier, iQube, Ray Samuels atau iBasso adalah salah satu jalan keluar mengatasi tipe headphones boros power untuk disambung dengan player mini. Sennheiser cans butuh dorongan amplifier jinjing jika mau dipakai dengan player audio digital kecil bikinan cina yg murmer jika mau bagus suaranya. Jangan bayangkan headphones dicolokin ke desktop ampli dan player besar lho, karena jelas beda power dengan player jinjing portable.
Lalu, keistimewaan lain yg paling menyenangkan dari Grado RS 1 ini adalah : kemampuannya membawa detail musik dengan sangat presisi, open, very delicate tone colour, and bright. Memakai ini, mirip dengan membawa tiket VVIP untuk menonton pertunjukan musik berat, kita dinomor satukan. Hasil suaranya detail banget, menyenaaaaangkan didengarkan telinga. Permainan akustik kelas berat dan kompleks akan dengan mudah dilayani oleh Grado RS 1. Detail dan kaya dengan suara membuatnya seolah kita mendengarkan langsung pertunjukan musik didepan hidung. Bayangkan saja, lagi duduk didepan meja didalam kamar, mendengarkan musik dan CD kesayangan, dan kita seolah melihat band itu bermain live didepan kita, personal hanya untuk kita. Rasaaaanya luarbiasa.
Kelebihan lain dari Grado RS 1 adalah betapa tebalnya audio yg masuk kedalam telinga. Tidak ada audio tipis yg terasa bikin geli dan menjengkelkan. Powerfull, kuat karakternya, dan bertekstur jelas. Vocal penyanyi akan dengan mudah disemburkan dengan sangat enaknya melesap masuk kedalam telinga kita. Penyanyi dengan karakter vocal bagus spt Emy Fujita, Diana Krall, atau Kermit Ruffins , akan terasa betul betul lively dan mengesankan ditelinga. Petikan senar juga terasa kasarnya, terasa betul keluar “dirt”, speed, pacing, “sat set” gesit niaaan permainan dari tangan seorang pemain gitar yg lincah meniti senar. Karakter permainan gitaris yg beda beda tiap orang akan dengan mudah disambung dengan pendengarnya melalui headphones ini. Hasil dari audio tebal ini adalah tidak “runcing” atau tajam. RS 1 tidak membuat karakter tajam ditelinga, semua nada diberi tempat yg selayaknya dan tepat porsinya. Bahkan ketika dicoba di CD bajakan pun, memakai “pure direct” tanpa kosmetik, artinya kualitas CD bajakan tidak istimewa, dia masih bisa menghantarkan audio dengan hangat dan tebal. Kelebihan ini buat selera pribadi adalah satu poin penting yg membedakan dia dengan headphones lainnya dipasaran saat ini. Selain itu, bass nya jg mengesankan dari sisi kekuatan. Jatuhnya sangat kuat tapi tidak berlebihan, sebut saja dengan ini sebagai “defined bass”. Bukan mirip dengan suara mega bass lansiran sony, ini beda karakternya, tapi bukan berarti memble. Bass cetakan dari Grado punchy bak petinju dengan straightnya dan bertekstur, bisa dibilang rada garang. Karena karakter teksturnya spt ini, akhirnya ada yg yakin bahwa Grado ini cocok buat mendengarkan rock atau jazz sesuai dengan jenis musik yg meletup dan ganas penuh gebukan drum dan bass betot atau alat tiup. Apa iya begitu?
Ahhh buat saya, RS 1 tidak menolak bermain diranah musik klasik berat. Teksturnya bak pelangi indah dilangit seusai hujan. Komposisi Vivaldi full orchestra yg gemuruh dan penuh tendangan nada masuk dengan enaknya juga kedalam telinga ketika dimainkan disebuah assembly hall. Dalam skala yg lebih simple misal horn concerto oprekan mozart, juga bikin terhenyak. Pun sama hasilnya dengan permainan solo piano, hasilnya tetap istimewa. Sambil nyengir saya juga menambahkan, jangankan musik, bahkan ndengerin "murotal" juga terasa waaah dan hebat kok, sampai mata redup menikmati alunan kalimah demi kalimah dilantunkan, trust me, emosinya masuk banget kedalam telinga.
Grado RS 1 juga bagus mengedepankan suara vocal penyanyi, atau disebut juga: vocalnya lebih forward, lbh dominan dibanding instrumen lainnya. Karena itu untuk jenis album yg menonjolkan penyanyi vocal, RS 1 terasa betul nikmatnya. Kita spt berhadapan langsung dengan sang penyanyi didepan mata dengan kekuatan vocalnya. Entah itu vocal lirih, sampai raungan rockers yg dahsyat, maka RS 1 akan terdengar mencengangkan mengurai suara vocal itu. Jika kalian termasuk pendengar yg mencari kelebihan suara vocal spt milik Peabo Bryson, Luther Vandross, Louis Armstrong, Diana Krall, Ella Fitzgerald, atau Rebirth Brass Band, maka memakai RS 1 jelas pilihan yg tepat. Kecapan lidah, tarikan napas, segukan napas, desis, akan tersaji dengan sangat jelas tanpa "tersaput tirai", bening dan clear. Spt dikatakan didepan, pakai RS 1 serasa menonton pertunjukan musik dengan tiket VVIP dispot yg paling istimewa.
Grado RS 1 "terlanjur dicap" tidak terlalu lebar memberikan ruang untuk imajinasi sound stage bak sebuah panggung pertunjukan di concert raksasa. Buat selera pribadi ini malahan gak masalah. Terlalu lebar juga terasa aneh, kayak jauh dan tidak dekat secara fisik. saya lebih suka "small club" dengan ukuran panggung yg sedang ketimbang panggung dilapangan bola. User memang suka lebay, mrk minta pengen efeknya bak stage selapangan bola, ah lebay. Seukuran jazz club sedang udah sangat bagus dan masuk akal. Yang pasti bawa soal penempatan posisi (placing on stage) pemain dalam sebuah band terlihat sangat detail dan rapih.
Tidak semua headphones bisa memberikan separasi posisi yg baik. Headphones yg sempurna akan bisa memberikan kejelasan posisi pemain diatas panggung, dimanakah vocalisnya berdiri, dimana posisi bassist nya, dimana pemain drum, dimana pemain sax, dstnya. Grado RS 1 tidak gagal memberikan kejelasan posisi pemain pada pendengarnya. Separasi posisi ini akan membuat sensasi mendengarkan musik didepan sebuah pertunjukan musik terasa lebih real, jelas dan terasa. Antara satu posisi dan lainnya terasa dimana keunggulannya, kita akan tahu siapa yg akan maju bermain, dan siapa yg menunggu dibelakang. Siapa yg menanti dikiri, dan siapa saja dikanan yg bermain dengan ketukan musik yg jelas. Mengesankan.
Grado RS 1 adalah headphones terbaik yg pernah dijajal telinga ini, so far memang baru mentok disini hehehe.
Karakternya sesuai dengan selera pribadi. Porsi dan takaran yg ditawarkan dia semuanya pas dan mengesankan. Tidak ada yg berlebihan tapi tidak ada gunanya, dan tidak ada yg kekurangan sampai bikin pendengarnya jengkel. Mencari takaran yg pas itu susah. Dan juga susah mencari headphones bagus yg bisa menjiplak secara presisi sebuah pertunjukan band musik dari sekeping CD untuk didengarkan didalam telinga. hsgautama.bogspot.com
http://hsgautama.blogspot.com/search/label/A-SALE
ah yang bener gan, harganya kisaran berapa tuh?
ReplyDeletekalau setau saya sih versi "reference" mungkin bukan yang paling wah, namun versi yang belum diubek-ubek(downgrade,upgrade), jadi bisa dipastikan suara yang dihasilkan serupa dengan standar pabrik nya :D
maaf kalau ada yang salah, bisa dikoreksi