Jika bertandang ke Brebes (Jawa Tengah) dibulan Agustus, maka saat inilah angin bertiup paling kencang dalam siklus tahunan disana. Penduduk setempat menyebutnya “angin kumbang”. Dalam khasanah istilah cuaca, memang tidak ada yg tau apa itu maksudnya angin kumbang. Nama ini cuma ada disini, maksudnya, angin tersebut datang dari wilayah pegunungan Kumbang. Karakter angin dibulan Agustus yg menyapu wilayah ini adalah sangat kencang, panas membakar dan kering dikulit manusia.
Angin kumbang dibutuhkan untuk tanaman bawang. Ribuan hektar tanaman bawang diwilayah ini membutuhkan hembusan angin kencang dan panas-kering untuk mengusir hama serta meningkatkan kesehatan tanaman Bawang. Tidak heran, tanaman bawang memang tumbuh sangat subur diwilayah ini. Dibulan inilah, produksi bawang akan meningkat dalam produksi paling bagus dalam siklusnya, kata petani lokal disana. Para penggemar bawang, juga bisa berburu bawang disaat spt ini jika ingin mendapatkan kualitas bawang terbaik dari Brebes.
Bicara angin Kumbang, bulan Agustus merupakan bulan yg tidak cocok jika ingin bersepeda diwilayah Brebes. Angin yang bertiup sangat kencang akan membuat tenaga kayuhan cepat melorot. Melawan angin didataran luas pesisir Brebes yg nyaris kosong melompong tanpa halangan bukit atau bangunan tinggi bisa membuat rasa frustasi lantaran sepeda menggelinding lumayan lambat. Saya dan Buyung juga tidak luput dihajar berkali kali tanpa berhenti oleh tiupan kencang angin kumbang. Dahon Vitesse D7 dan MUXL yang mungil itu mendadak terasa sangat berat digenjot memotong hempasan angin kencang.
Ketika kita berdua mencoba menyusuri jalan dari tengah kota Brebes menuju pantai Randusanga, badan tidak basah oleh keringat. Panas matahari musim kemarau dipantai Pantura sepertinya tidak mampu mengucurkan keringat dari badan karena segera menguap oleh kencangnya angin bertiup. Tubuh terasa dingin, cuping telinga seperti dicelupkan kedalam air es. Kayuhan yg terasa lumayan berat dan badan yg dingin memang siksaan tambahan yg harus diterima selama bersepeda membelah arus angin.
Pantai Randusanga sendiri tidak jauh dari pusat kota Brebes. Posisinya diantara Brebes dan Tegal. Sebagai kota pantai, Brebes mempunyai garis pantai lumayan panjang. Sebetulnya, sama saja mau ke pantai Randusanga atau sisi lain dari pesisir pantai Brebes. Tapi paling tidak, dipantai Randusanga memang disediakan oleh pemerintah setempat sebagai arena wisata. Tidak ada yg istimewa disini kecuali luasnya area kosong melompong dengan pasir pantainya yg tanpa batu dan serakan akar pohon menjadikan wilayah ini memang ideal buat jalan jalan. Bersepeda disini juga terasa nikmat. Karakter pasir pantainya yg padat tidak membuat ban kecil sepeda lipat Dahon amblas kedalam pasir. Satu hal yg menguntungkan buat kita berdua yg sudah kerepotan menghadapi angin dan suhu badan melorot akibat dingin, paling tidak, engga ada siksaan tambahan lainnya akibat ban amblas dipasir.
Nilai plus: pantainya nyaman, luas, pasir lembut tanpa bebatuan tajam. Randusanga bisa menjadi trip alternatif buat wisata sepeda atau jalan jalan. Area tambak udang dan ikan bandeng bertebaran disana sini. Situasinya tampak aman, penduduk juga ramah baik. Cocok untuk wisata perorangan, grup, bahkan keluarga.
Nilai minus: jangan mengajak keluarga untuk bersepeda disini dalam bulan agustus. Tiupan angin kumbang bisa membuat anggota keluarga kepayahan menggenjot sepeda.
*** hsgautama.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.