Pilih Pola Arah Gerakan Saat Main Sepeda

Coba perhatikan seksama bagaimana tipe rute para pesepeda urban yang suka wira wiri ini ketika menjajal trek (MTb), biasanya pola gerakan rute mereka ada dua.

Pertama lempeng lurus saja. Titik berangkat dan titik finish berbeda tempat berjauhan. Dan kedua, titik start dan titik finish berakhir ditempat yg sama dengan memakai pola melingkar.

Mana yg lebih baik, pertama atau kedua? Mana yg dipilih, pertama atau kedua?

***

Pilihan pertama yakni tarikan garis lurus, biasanya kecenderungannya dilakukan diarea pegunungan.
Terlihat jelas perbedaan level ketinggian antara titik start dan titik finish yang lumayan mencolok perbedaannya. Biasanya titik start selalu berada dilokasi yg lebih tinggi dan titik finish nya berada sekian belas kilometer dibawahnya. Ini menujukan, bahwa pesepeda MTB yang suka meluncur lurus saja biasanya mempunyai habit meluncur dari lereng tinggi kewilayah yg lebih rendah. Meluncurkan sepeda kebawah dan berkutat melewati medan yang dilaluinya adalah tantangan yg mengasikan, cukup sekali jalan maka beres semuanya didapat. Kecil kemungkinan tipe bikers yang suka melakukan hal ini akan kembali mengayuh sepedanya kearah atas pegununungan itu setelah menyentuh garis finish. Kelelahan fisik setelah melewati sekian belas kilo trek rusak membuat mereka enggan kembali keatas.

Keuntungan cara ini adalah memanfaatkan gaya turun dipegunungan dengan mengikuti trek yg ada. Sesekali mendapat bonus tanjakan tajam dan medan berbatu untuk mengasah skill. Sedangkan jeleknya, cara ini lebih boros biaya. Paling tidak, perlu dipikirkan, ketika datang pakai mobil pribadi dan parkir disatu titik, lantas sepeda itu dinaikan kemobil sewaan lain (biasanya bak terbuka/ truk) menuju punggung atas pegunungan. Cara mengangkut sepeda dengan truk biasanya dilakukan oleh rombongan besar pesepeda yang datang disatu lokasi. Bisa saja satu truk langsung terisi 20 sepeda yang dipanggul menuju kepuncak bukit.

Pilihan kedua yakni memakai pola melingkar.
Cara ini biasanya dipakai apabila dilihat medannya cenderung datar, jika ada tanjakan itupun tidak terlalu ekstrem atau panjang dan mematikan dengkul. Rute berangkat dan rute pulang berbeda, dus artinya pemandangan yg dilihat juga berbeda semua. Bonus terbaik bermain MTB salah satunya memang pemandangan alam yang bagus, bukan begitu? Memang, pola melingkar tidak melulu harus datar, tapi ada kebiasaan yg terjadi biasanya seperti ini. Singkat kata, rute berangkat dan rute pulang bertumpu pada kehebatan dengkul masing masing pesepeda.

Keuntungan memakai pola melingkar adalah, ketika tiba dilokasi dan parkir mobil lalu mulai menggenjot sepeda, maka titik berangkat dan finish berada dilokasi yg sama. Cara ini lebih irit biaya dan bisa dilakukan sendirian saja atau hanya berdua (bukan rombongan besar).


Jadi mana yg paling cuuocok?
Tidak ada yg cocok seratus persen. Itu sih tergantung sama pesertanya dan sikon yg berbeda beda. Berat atau tidak kan tidak ada yg tahu persis takarannya. Tapi, biasanya medan rute itu terbagi atas kategori:

- Mild
- Fair and moderate.
- Hard
- Damn! ... u must be nuts!

Jadi, pasang kuping aja baik baik dengan apa yg dikatakan teman satu perjalanan. Kalo dia tertawa tawa riang itu artinya semua hepi hepi aja. Jika mulut sudah mencaci maki (spt dipoin no 3 diatas), itu tandanya berat banget.

Hehehehe   **** hsgautama.blogspot.com

http://hsgautama.blogspot.com/search/label/A-SALE