Baca Rules Sisi Kiri Dengan Cermat

Baca Rules Sisi Kiri Dengan Cermat

Saturday, August 8, 2015

Memahami definisi "jam franken" dikalangan penggemar jam vintage

Omega Ploprof vintage si legendaris
Apakah "Franken Watch" itu?
Secara mudah, istilah itu menjelaskan "jam tangan franken" adalah jam tangan yang semula matot (atau rusak sana sini) lalu diakalain oleh mekaniknya dengan mengumpulkan dari aneka jenis parts berbeda disana sini baik asli atau bukan, disatukan kembali, sehingga akhirnya jam itu kembali berdetak, kembali cantik visualnya, kembali keren. Coba bayangkan tokoh Frankenstein dalam film horor, konsepnya mirip seperti itu: dari seonggok mayat, lalu ditambakan anggota tubuh lain yg masih segar, disulap, dan simayat hidup lagi. Pemakaian istilah jam franken sangat lekat bagi kolektor jam seken atau jam vintage. Ini disebabkan karena jam tua banyak yang kinerjanya sudah melempem, fisiknya rusak, parts hilang, sehingga ada upaya teknisi untuk membetulkan si jam spy vitalitasnya kembali normal.

Perdebatan panjang soal definisi sahih "manakah yg layak disebut jam franken atau bukan"?
Definisi jam franken itu ditiap kepala user beda semua, jika perbedaan ini tidak disikapi dengan lapang, maka akan ada gesekan serius. Mari kita simak seperti apa debatnya dibawah ini.

Jam asli adalah jam yang semua partsnya belum diganti. Tutup mesin belum pernah dibuka. Semuanya sesuai pabrikan, bahkan sekrup dan tali strap pun tidak ada satupun diganti.
Contoh kasus mari lihat "Omega Ploprof" silegendaris. Jam tua ini buruan kolektor dimanapun, barang ini dikeluarkan pabrik dimasa lalu sangat terbatas, dan sekarang dikejar semua orang. Harganya duhai mahal sekali.
Pro : Jam Omega Ploprof yang dijual saat ini banyak disebut dirangkai dari (katakanlah) 5 buah Ploprof bangkai mati, lalu parts yang masih bagus disusun kembali menjadi satu buah Ploprof yang hidup. Buat yg pro, cara ini sah saja, kan masih pakai parts mesin asli ploprof, jadi layak disebut "jam original Ploprof".
Kontra: Menurut yang anti, cara ini termasuk salah. Satu sekrup pun harus asli dari satu body yg sama saat dikeluarkan oleh pabrik. Gak boleh masuk ada dari parts luar, bahkan sekalipun itu juga dari brand sama si Omega dan jenis yg sama si Ploprof. Kelompok purits ini menolak kanibalisme, bahkan cuma ganti strap pun disebut franken. Lebih cocok jika parts lama dari si-jam asli itu sendiri lalu direparasi ulang sampai berfungsi, contoh kasus: bodi baret dipoles ulang, gulungan per direperasi lagi.

Jam asli tetaplah asli selama penggantian partsnya hanya minimalis. Contoh kasus, jam dari tahun 60-70an banyak yang dialnya rontok atau berkarat. Maka munculah amatir entusias yang membuat parts dijaman modern ini, beken disebut "after market" parts, selain itu pabrikan aslinya jika masih berdiri masih tetap membuat parts sejenis. Dial jam yang rusak sudah ada gantinya yang baru. Hand jam dan minutes juga sudah ada yang baru. Crown yang copot bisa diganti yang baru. Wheel balance yang hilang bisa dicarikan yang sama, kaca pecah diganti baru, dll. Termasuk kategori ini adalah kelompok penggemar modifikator jam atau dikenal dengan sebutan "hommage". Mereka biasanya memakai jam asli lalu diubah sana sini, dicat ulang, sehingga tampil beda.
Pro: kelompok yang setuju akan mengatakan cara ini sah. Memperbaiki tampilan jam tangan agar kinclong lagi boleh saja. Jam akan kembali sehat dan bisa dipakai. Toh yang diganti hanya minor saja
Kontra: menurut kelompok ini cara ini tidak dibenarkan. Harus tetap memakai parts dari jenis jam yang sama dan dari brand yang sama. Jika misal memperbaiki wheel balance Seiko diver 61105, tapi dimasukan parts dari Citizen walaupun sama secara engineering, tetap dikatakan haram. Gak boleh. Seiko yaa harus Seiko, titik.

Jam franken adalah jam replika 90% (atau 100%). Bentuk mirip, bahkan bisa memakai parts milik asli, misal bezel dan dial dipakai dari pabrik asli sedangkan lainnya palsu, dibuat diluar pabrik resminya, tanpa ijin. Contoh kasus Rolex aspal mulai dari body sampai mesin jeroannya palsu, yg asli cuma dialnya saja diambil dari pabrik Rolex. Sepintas mirip, tapi jika buka aspal semua.

Menilai secara akurat secara teknikal jam itu franken harus ada syarat sbb:
* Harus punya "produksi manual book" untuk reparasi jam dengan brand dan tipe yang sama. Jika buku resmi keluaran pabrik tidak punya maka dipastikan tidak akurat. Buku ini paduan engineering yang resmi, kitab sucinya sebut begitu. Masalahnya sekarang, tidak semua orang punya buku produksi resmi dari pabriknya. Hasilnya cuma "menurut katanya si Anu, katanya si Itu, katanya si A, B,C dll".
* Mekanik yang menilai jam itu franken harus menjadi mantan mekanik dipabrik jam tersebut. Jadi pengalaman kerja didalam pabrik tsb, membuat dia tahu bahwa parts itu asli buat jenis itu (sesuai manual book reparasi) atau bukan.
* Mekanik itu harus punya pengalaman luas memegang 100 brand beda, dan ratusan tipe jam beda selama sekian belas tahun, sehingga dia mampu membandingkan setiap isi jeroan parts itu. Jika mekaniknya 30 tahun hanya punya pengalaman kerja di jam Omega, bisa jadi dia lemah pengetahuannya di jam keluaran Jepang. Wajar kan?
* Banyak pabrikan memakai parts yg tetap sama sampai beberapa jenis produk yang keluar sampai 35 tahun berikutnya. Tidak ada perubahan baik dari dimensi engineering nya dan jenis material, jadi ini artinya parts tersebut bisa dipakai sampai beberapa jenis jam dari satu atap brand yang sama. Lantas kenapa diributkan jika misal jam yang keluar tahun 1970 dicomotkan parts dari jam era 95 an jika memang sama?
* Fakta penting, pabrik jam tidak pernah memburu pihak amatir yang membuat parts jam kelas vintage (discontinued) seperti dial jam, hand dial, dll. Bahkan parts untuk modifikator menjamur disana sini baik kelas vintage atau jam baru. Pabrikan jam membiarkan saja amatir tumbuh. Ini keniscayaan hidupnya sebuah brand: bahwa kekuatan mata rantai berurutan daya jual marketing bukan cuma produk BNIB gres-anyar yang dijual melalui outlet resmi, tapi juga ditunjang dengan rantai kepasar second hand atau vintage dan semua komponen pendukungnya termasuk kelompok amatir. Coba deh liat seksama, industri fotografi pun juga sama, elektronik, otomotif juga sama begini.Artinya jika perorangan meributkan ini sampai mati matian rasanya kan aneh, soalnya pabrik resmi malahan senang bukan main karena artinya daya tahan bisnis mereka sangat elastis dengan adanya pemain amatir yang ikut membuat kontribusi positif. Industri jenis ini tidak akan bertahan tanpa pasar kelas second hand berserta rentetan mata rantai kelompok amatir yang ikut mendukung brand ini, disemua negara ada kok.

Tiap user punya definisi beda soal franken. Rasanya tidak perlu dipertajam, yang penting diselaraskan saja sesuai sikon yang dibutuhkan. Jam tetaplah jam, jam rusak buat apa jika tidak dipakai ditangan dan berdetak? Begitu kan? Mendapatkan satu jam antik memang butuh waktu dan kesabaran, parts bisa dikumpulkan perlahan satu demi satu dari beberapa bangkai jam sejenis yang matot, lalu dirangkai ulang. Cara ini juga dipakai kalangan pemain motor mobil antik.
Produk discontinued antik tua, tentu beda jauh dg barang keluaran pabrik tahun 2015, jika ini tidak dipahami sebaiknya jangan menyukai barang vintage  :-)  ****hsgautama.blogspot.com

Pics linked here  1

Paduan membeli jam tua:
http://hsgautama.blogspot.com/2012/11/paduan-membeli-jam-tua-secara-fisik.html

Referensi lain:
Don Arief

No comments:

Post a Comment

PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.

Pedagang Antik dan Barang Jadoel

10 Tahun Dagang Online

10 Tahun Dagang Online

Join Grup Pemancing Fesbuk "Pasarikan", klik foto banner

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...