Hancurkan dokumen pribadi, supaya tidak di-jahili

Menghancurkan bekas surat atau dokumen pribadi adalah sebuah keharusan. Buat saya lho.
Saya tahu, tdk semua melakukan hal yg sama. Begitu ada surat, misal tagihan HP, tagihan kartu kredit, listrik, dll, setelah dicek langsung dibuang begitu saja ke tempat sampah. Tanpa dihancurkan rapih hingga serpihan kecil.

Dokumen pribadi, katakan saja tagihan telp itu memuat data yg telp keluar masuk dan jumlah total tagihan adalah data yg bisa jadi secara sekilas gak penting amat. Hanya saja, data itu jika terbaca pihak lain yg berniat tidak baik, bisa dimanfaatkan untuk hal hal tertentu yg berbahaya. Misal saja, sms penipuan yg marak terjadi belakangan ini, pelakunya bisa melakukan hunting nomor dari kertas dokumen bekas tagihan telp semacam ini.
Modus penipuan via sms atau telp itu banyak dan beragam. Spt yg sudah kita dengar disana sini. TSK (tersangka, pelaku) akan menelpon sipemilik nomor (bisa dibaca jelas dikertas tsb), lalu dikatakan si anaknya kecelakaan. Berbarengan dengan itu, teman TSK lainnya segera menelpon anaknya yg ada dilokasi lain, dan mengatakan agar segera mematikan hape nya dengan alasan ajaib bahwa ada virus hape yg menyebar dan akan membuat hape akan rusak sekejap. Akibatnya mudah diduga, dalam sekejap orang tua yg ketakutan itu akan mau melakukan apa saja untuk menyelamatkan anaknya, termasuk mengirim uang transfer.

Menghancurkan dokumen spt itu juga penting menjaga keselamatan dan privacy orang terdekat kita yg nomornya tercantum disana. Jangan sampai mereka menerima sms atau telp jahat dari pihak lain, shg membuat kehidupan pribadinya terganggu. Jadi, itu sebuah akal sehat untuk menjaga dari masuknya gangguan pihak luar yg jahil.  **** hsgautama.blogspot.com