Photo restoration sebetulnya adalah salah satu upaya merevitalisasi kembali foto foto yang rusak. Entah itu
foto baru atau foto tua. Bentuknya bisa dari restorasi di slide atau negative nya atau dimulai memakai versi cetakan foto. Kebanyakan restorasi dimulai dengan foto cetak karena lebih mudah dengan cara cetak lalu repro dan kemudian ditusir ulang (dilukis pakai tangan).
Ditahun 70-90an an, restorasi cetak foto biasanya memakai pensil dan cat khusus untuk menutup ulang bidang foto yang rusak parah. Dimasa ini, dibutuhkan kombinasi skill antara juru foto repro, tukang cetak foto handal, dan keahlian juru lukis/ juru tusir foto. Secara mudah digambarkan, di era ini restorasi foto adalah pekerjaan juru tusir foto yang tangannya mirip pelukis jagoan yang paham cahaya, paham bentuk manusia dan benda. Langganan para juru tusir foto ini adalah perseorangan sampai dengan museum foto dan galeri foto terkenal diseluruh dunia. Perlu diingat salah satu fungsi museum foto adalah restorasi, karena itu jasa satu ini sangat dibutuhkan.
Setelah Photoshop keluar disekitar tahun 93an ditanah air, terjadi pergeseran besar besaran thd restorasi foto. Pekerjaan menjadi lebih cepat karena prosesnya bisa diulang ulang dengan sangat mudah sampai didapatkan hasil yang dirasa sreg dihati. Jaman 90 an memang teknologi digitall imaging masih dikatakan primitif, alatnya masih sangat lemot saat rendering, proses scanning nya masih pakai drum-scanner atau flatbed, tapi waktu itu sudah lumayan membuat kemajuan pesat dalam wajah fotografi dunia.Bahkan masa tahun 90an kehadiran photoshop atau software pengolah foto digitall ditentang beberapa fotografer karena dianggap melakukan penipuan.
Tapi kemajuan teknologi membawa perubahan dan tidak dapat ditahan. Jaman ini makin mudah saja membuat restorasi foto atau olah digitall apapun sesukanya. Imajinasi dikepala manusia adalah borderless, tanpa batas.Digitalisasi memudahkan proses, mempercepatnya. Jaman dulu tusir foto bisa memakan waktu seminggu sampai 2 bulan, sekarang bisa dikerjakan 2 hari saja sudah sempurna. Walaupun makin mudah bahkan sampai mampu menciptakan detail tekstur subyek, namun jeleknya ada, yakni kehilangan sentuhan sense seorang pelukis tradisional.
Sebuah foto tua dari era 1900 yang rusak parah dan saya restorasi kemarin tampak dibawah ini, dengan ukuran yang lumayan kecil 10x7cm, foto dari R.Ario Adipati Soerjoadiningrat 2 ( atau Soerioadiningrat ke II, Raden Bagus Muhammad Sjarip) bupati Malang ke 4 (1898-1934), yang merupakan keluarga dari P.Nitiadiningrat ke 3 garis Sumenep-Pasuruan - Bangil, garis Tjakraadiningrat V - Sampang Madura (atau ybs ini adalah bapak mertua dari RMT Harsojo Brotodiningrat regent Madiun, garis dari keluarga RM Adipati Brotodiningrat dari Sumoroto Srandil Ponorogo), sebuah foto cantik memakai kamera large format daguerreotype dijaman Oud Java indische nederland (old java). Foto aslinya lumayan kecil dan kondisinya penuh tumpahan flek kopi yang mengering dan sobek parah disana sini, pose subyek foto memakai gaya klasik yang paling banyak ditemui dimasa itu looking straight to camera, dan gaya printed nya juga masih klasik dengan tepian foto memakai ilusi yang faded (menipis seperti awan mendekati tepian foto). Jenis kertas fotonya tebal dengan jenis dof tanpa tekstur, diduga kertas foto itu import buatan Jerman yang masuk ke Jawa. Disini tampak pekerjaan sudah beres 80% dan bisa diselesaikan segera dengan mudah, paling sulit adalah telaten membuat detail tekstur spt kulit dan jasnya. Teknik dipakai repro manual, lalu dikoreksi besar besaran semua yg rusak sampai dengan tonal nya. *** hsgautama.blogspot.com
http://hsgautama.blogspot.co.id/2015/12/pesarean-pangeranan-gebang-blitar.html
http://hsgautama.blogspot.co.id/2015/12/mampir-kepesarean-astana-srandil.html
http://id.rodovid.org/wk/Orang:306626
http://id.rodovid.org/wk/Orang:304746
https://www.geni.com/people/R-Groedo-RB-Ng-Sumodrono-Kyai-Adipati-Nitiadingrat-I/6000000003129529217
foto baru atau foto tua. Bentuknya bisa dari restorasi di slide atau negative nya atau dimulai memakai versi cetakan foto. Kebanyakan restorasi dimulai dengan foto cetak karena lebih mudah dengan cara cetak lalu repro dan kemudian ditusir ulang (dilukis pakai tangan).
Ditahun 70-90an an, restorasi cetak foto biasanya memakai pensil dan cat khusus untuk menutup ulang bidang foto yang rusak parah. Dimasa ini, dibutuhkan kombinasi skill antara juru foto repro, tukang cetak foto handal, dan keahlian juru lukis/ juru tusir foto. Secara mudah digambarkan, di era ini restorasi foto adalah pekerjaan juru tusir foto yang tangannya mirip pelukis jagoan yang paham cahaya, paham bentuk manusia dan benda. Langganan para juru tusir foto ini adalah perseorangan sampai dengan museum foto dan galeri foto terkenal diseluruh dunia. Perlu diingat salah satu fungsi museum foto adalah restorasi, karena itu jasa satu ini sangat dibutuhkan.
Setelah Photoshop keluar disekitar tahun 93an ditanah air, terjadi pergeseran besar besaran thd restorasi foto. Pekerjaan menjadi lebih cepat karena prosesnya bisa diulang ulang dengan sangat mudah sampai didapatkan hasil yang dirasa sreg dihati. Jaman 90 an memang teknologi digitall imaging masih dikatakan primitif, alatnya masih sangat lemot saat rendering, proses scanning nya masih pakai drum-scanner atau flatbed, tapi waktu itu sudah lumayan membuat kemajuan pesat dalam wajah fotografi dunia.Bahkan masa tahun 90an kehadiran photoshop atau software pengolah foto digitall ditentang beberapa fotografer karena dianggap melakukan penipuan.
Tapi kemajuan teknologi membawa perubahan dan tidak dapat ditahan. Jaman ini makin mudah saja membuat restorasi foto atau olah digitall apapun sesukanya. Imajinasi dikepala manusia adalah borderless, tanpa batas.Digitalisasi memudahkan proses, mempercepatnya. Jaman dulu tusir foto bisa memakan waktu seminggu sampai 2 bulan, sekarang bisa dikerjakan 2 hari saja sudah sempurna. Walaupun makin mudah bahkan sampai mampu menciptakan detail tekstur subyek, namun jeleknya ada, yakni kehilangan sentuhan sense seorang pelukis tradisional.
Sebuah foto tua dari era 1900 yang rusak parah dan saya restorasi kemarin tampak dibawah ini, dengan ukuran yang lumayan kecil 10x7cm, foto dari R.Ario Adipati Soerjoadiningrat 2 ( atau Soerioadiningrat ke II, Raden Bagus Muhammad Sjarip) bupati Malang ke 4 (1898-1934), yang merupakan keluarga dari P.Nitiadiningrat ke 3 garis Sumenep-Pasuruan - Bangil, garis Tjakraadiningrat V - Sampang Madura (atau ybs ini adalah bapak mertua dari RMT Harsojo Brotodiningrat regent Madiun, garis dari keluarga RM Adipati Brotodiningrat dari Sumoroto Srandil Ponorogo), sebuah foto cantik memakai kamera large format daguerreotype dijaman Oud Java indische nederland (old java). Foto aslinya lumayan kecil dan kondisinya penuh tumpahan flek kopi yang mengering dan sobek parah disana sini, pose subyek foto memakai gaya klasik yang paling banyak ditemui dimasa itu looking straight to camera, dan gaya printed nya juga masih klasik dengan tepian foto memakai ilusi yang faded (menipis seperti awan mendekati tepian foto). Jenis kertas fotonya tebal dengan jenis dof tanpa tekstur, diduga kertas foto itu import buatan Jerman yang masuk ke Jawa. Disini tampak pekerjaan sudah beres 80% dan bisa diselesaikan segera dengan mudah, paling sulit adalah telaten membuat detail tekstur spt kulit dan jasnya. Teknik dipakai repro manual, lalu dikoreksi besar besaran semua yg rusak sampai dengan tonal nya. *** hsgautama.blogspot.com
http://hsgautama.blogspot.co.id/2015/12/pesarean-pangeranan-gebang-blitar.html
http://hsgautama.blogspot.co.id/2015/12/mampir-kepesarean-astana-srandil.html
http://id.rodovid.org/wk/Orang:306626
http://id.rodovid.org/wk/Orang:304746
https://www.geni.com/people/R-Groedo-RB-Ng-Sumodrono-Kyai-Adipati-Nitiadingrat-I/6000000003129529217
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.