Menjajal ERINMORE FLAKE

Brand: ERINMORE
Jenis: FLAKE (dipotong tipis kotak persegi ala biskuit)
Blender: Scandinavian Tobacco Group (sebelumnya di blend oleh Murray & Son's UK 2005)
Jenis tembakau: Virginia dan Burley
Flavouring: Citrus atau rasa buah (fruity)

Penilaian rating:
Strength: Medium to Strong
Flavoring: Medium
Taste:   Fruity Citrus, ada manisnya dan pedas tipis , Medium - Strong
Room Note:  Pleasant to Tolerable
Rekomendasi:   Recommended utk novice smoker, dan cocok buat pemula



Catatan dan review Erinmore:
Direkomendasikan untuk pemula karena dia ramah dimulut dititik finishing, kompleksitas bercampur rasa citrun yang enak, fruity, sedikit ada pedasnya dan agak terasa ada manisnya. Logo nanas dikotak kaleng Erinmore gak ada hubungan sama flavour (rasanya), dijaman dulu nanas adalah buah sangat mahal karena sulit ditemukan, nanas itu semacam simbol kesuksesan saja karena yang bisa makan itu jelas orang cukup kaya.

Strenght atau kekerasannya medium tolerable, enak sehabis gosok gigi saat tercampur dengan rasa mint pasta gigi, finishing nyaman lidah gak kayak diamplas sehingga kita setelah merokok bisa dengan mudah lompat makan bakso pedas atau kuah panas, maka lidah tidak terasa perih menyakitkan (seperti diefek dari Balkan atau tembakau lokal Srinthil yg keras). Biarpun flake nya agak lembab (a bit wet) tapi api dapat menyala stabil tidak bolak balik mati sehingga bikin tangan jadi sibuk menyalakan korek api, tembakau terbakar nyaris sempurna merata. Apabila api mati lalu dinyalakan kembali, rasanya juga nyaman, tidak terasa kuat taste arang sisa pembakaran tembakau yang apinya mati, dan ini salah satu hal yang saya sukai dari Erinmore Flake (rasa arang tidak meledak liar lalu membuat ekses rasa pahit yang kental keset dan menjengkelkan lidah, jenis racikan tembakau lain belum tentu bisa seenak ini efeknya). Kelembaban flake tembakau yang pas dan mudahnya api tetap terjaga menyala adalah satu nilai lebih produk ini dibanding merk lain dipasaran lokal atau tembakau impor. Karena bentuk tembakaunya adalah hasil cetakan pressing kotak dirajang berbentuk flake, maka dia akan kelihatan spt lempengan biskuit, butuh feel yg tepat saat menekan serpihan lempengan itu masuk kedalam lubang pembakaran (bowl pipa) agar kepadatan yang sesuai bisa optimal, dia bukan tembakau awur awuran dengan cutting bergaya ribbon super halus. Pada saat membakar lapisan atas tembakau setelah bbr kali hisapan akan muncul rasa fruity dan manis dimulut, efek ini menyenangkan karena ada tahapan yang bisa diikuti oleh penikmatnya, hanya saja, sayang, konsistensi rasa fruity ini tidak sepanjang pembakaran didalam pipa (hanya diawal sampai pertengahan pembakaran tembakau, saya rasa begitu).

Pada saat finishing/ penutup terasa enak dengan kompleksitas rasa yang bercampur optimal dikerongkongan atau mulut keseluruhan, tidak ada rasa gatal yang menjengkelkan (seperti rasa tembakau DRUM), gak kesat atau sepet tebal bebal dilidah, gak bikin sesak napas atau batuk, sempurna saya pikir. Cara hisap bisa hanya dimulut saja, tapi jika mau ditarik (inhale) masih bisa karena dia lembut utk kerongkongan. Buat pemula yang mau menjajal ini akan mendapatkan kesan positive jauh dari ekses menjengkelkan dari mipa misal seperti efek lidah diamplas perih. Menurut saya, tembakau ini juga enak dinikmati di-sikon sangat santai sambil rebahan disofa pada akhir pekan, cocok dengan finishing nya yang nyaman. Jika dikerjakan diselingi bekerja sibuk rasanya kok sayang, bisa mubazir efek pleasant nya dimulut  *** hsgautama.blogspot.com

** Review ini bersifat pribadi, karena menilai sebuah "rasa dan pengalaman" dengan tembakau itu ibarat menjajal kuliner, jadi sangat subyektif. Ada 10 orang merokok bareng, maka akan ada 12 review muncul, semua berbeda, tidak ada limitasi tegas dalam batasan kotak. Harap dipahami ini dengan baik.