Langkah melakukan "breaking" (mematahkan, atau bahasa gaul ngawurnya: diperawanin lebih dulu) sebetulnya dikenal juga dihal lain misal dikalangan penikmat audiophile, atau kalangan audio engineer. Saya sendiri sebagai seorang audiophile atau profesional yang bekerja dengan alat audio dalam pekerjaan, termasuk percaya bahwa alat audio yang baru dibeli harus "diperawanin, atau breaking sound" / harus burn out selama 24 jam sepanjang 7 harian agar alat itu mencapai titik optimal terbaiknya ketika disimak ditelinga kita. Alat audio simple seperti earphones pun perlu di "burn out" habis habisan agar dia mencapati "titik patah" terbaiknya dan keluarlah kualitas suara aslinya yang terbaik sesuai speks pabrikan.
Dalam dunia persilatan mipa, breaking pipe sering diartikan bahwa lubang tembakau itu harus dibakar lebih dulu agar terbentuk lapisan apa yg disebut sebagai "CAKE". Bukan artinya kue disini, tapi maksudnya dengan membakar tembakau berulang kali disana maka terbentuklah coating atau lapisan hitam dipermukaan kayu asli didalam lubang itu, lapisan carbonizing dari sisa pembakaran api dan tembakau itulah disebut cake. "Cake" inilah yang diyakini memberikan keuntungan diantaranya: lapisan kayu agar terjaga dari terbakar oleh api secara brutal, cake ini juga akan membentuk citarasa spesifik yang unik ketika dipakai oleh usernya. Keyakinan ini mirip dengan teko untuk menyeduh teh poci, dikalangan fanatik teh ada yang bilang jika teko teh poci itu dipakai selama 50 tahunan terus menerus maka teko itu sendiri sudah bisa menghasilkan air dengan rasa teh asli.
Dibawah ini ada beberapa penjelasan step atau langkah breaking pipe dan membentuk cake yang bagus saat memakai pipa baru. Metodanya bisa banyak dan berbeda tapi secara garis besar seperti itulah. Pertama kali dipakai bisa dioleskan madu dilubang dalam. Ada yg tidak pakai madu tapi langsung dibakar kayu lubang dalam, dan ini oke saja, peran madu disini membantu menempelnya arang diseluruh lubang bakar. Lalu setelah kering, masukan tembakau cukup separuhnya dan sulut itu berulang kali sambil dihisap. Lakukan itu sampai pipa terasa lumayan panas menyengat tangan yang memegang. Lalu diamkan pipa dimeja sampai dingin dengan sendirinya sekitar sejaman. Buang isinya, dan masukan tembakau baru, ulangi langkah seperti diawal sampai sekitar 5 x. Setelah terbentuk cake sampai didasar bowl pipa, maka lubang bisa diisi penuh, dan silahkan menikmati enaknya mipa. Jika kalian menyebut ini sebagai placebo effect, ya silahan saja. Bagaimanapun jika nyaman dan terasa enak maka itu membantu untuk menikmati secara lebih optimal kan **** hsgautama.blogspot.com
kayaknya semua benda yang dipakai sehari2 baru kerasa enak setelah dipake beberapa kali, contohnya motor baru setelah dipakai puluhan bahkan ratusan Km baru kerasa enaknya. pun demikian halnya dengan baju baru/celana baru, biasanya saya nggak bakal pakai baju baru habis beli dari toko, pasti saya cuci dulu biar serat kainnya lemas dulu biar enak dipakenya hehehe.... hobby baru ceritanya nih pak dayat, mipa kayaknya enak buat "killing time" disela2 santai di rumah
ReplyDeleteAhaha iya baru saja mulai lagi, peninggalan habit lama dijaman 85an dulu, skr kumat lagi. Skr koleksi tembakau makin banyak saja dan makin bagus dipasaran, dulu cuma ada di Gelael dan Kem Chick, itupun hanya DRUM saja. Beda jaman pak, jadi lbh semangat jajal ini itu karena bahan bakunya makin melimpah :-)
DeleteCara buat cake supaya cepat tebal bagaimana?
ReplyDeletePernah coba pakai madu akhirnya gagal trus
rajin pakai pipanya dibakar dengan tembakau saja, lama lama cake keluar kok
DeleteJual Pipa Cangklong apa aja ?
ReplyDelete