Pasar Taman Puring, mengingat nama ini maka tidak salah dan tidak bukan hanya ada satu diseluruh Indonesia, letaknya bersebelahan dengan Pasar Mayestik di Kebayoran Jaksel. Pasar ini sebetulnya diberi nama sesuai dengan nama taman kota yaitu Taman Puring, lokasi dimana pasar unik ini berada. Sebagai "anak selatan" saya akrab dengan pasar ini, almost everyday i moved arround back and forward along this road, i said it just like my own backyard :-D. Wajar jika saya bisa berkomentar banyak ttg pasar ini karena memang hidup mondar mandir diwilayah ini sejak masih jaman SD.
Pasar Taman Puring bukan pasar dadakan, dia sudah tumbuh sejak tahun 60an. Asal mulanya dulu adalah pangkalan oplet yang bersebelahan dengan pasar kecil (yang kemudian menjadi Mayestik). Antara pasar Tampur (nama kecilnya) dan pasar Mayestik keduanya sama sama pasar tradisional dalam arti sesunguhnya. Di Mayestik penjualnya tradisionil dan pembelinya juga tradisionil. Maksudnya adalah pembeli di Pasar Mayestik adalah kelas keluarga yang diwariskan antar generasi sejak jaman engkongnya, ke babenya, trus ke anak cucunya. Sudah bisa diduga disana jual beli tidak agresif amat, beda dengan misal pasar Tanah Abang yang agresif sehingga omzet bisa sekian milyar per minggu. Di Mayestik, antara satu toko dan pembelinya mempunyai ikatan, saling kenal bertahun tahun. Miirp keluarga jauh gitu deh.
Lucunya walaupun Pasar tampur disebut tradisionil tapi citranya lebih bergejolak dibanding saudara tetangganya Mayestik yg datar saja kalem. Pasar Tampur punya label atau cap berbeda beda sejak tahun 60 an. Duluuu banget th 80an dia disebut pasar maling karena para maling, copet, rampok, selundupan, jambret dll menjual hasil kejahatannya disini. Sehingga ada istilah jaman dulu, jika ada warga radio dalam kemalingan TV dirumahnya, maka cobalah cari di Tampur, bisa bisa TV nya sudah dijual diemperan toko disana.
Atau ada cerita temen dulu mau beli tutup dop pelek ban mobil yg hilang satu (karena dicuri ketika parkir) di Jakpus, lalu dia ke Tampur mencari gantinya supaya roda ban nya ketutup dop semua dengan manis (jaman dulu mobil gak pakai pelek bagus, tapi pakai pelek dengan tutup dop). Dia tidak salah datang ke Taman Puring karena disini salah satu pusat penjualan peralatan asesoris mobil dan tape mobil yang lumayan besar dan komplit, berdampingan dengan deretan kios menjual alat pertukangan seperti drill, sekrup mur, dll. Setelah sejaman dia kelilingan akhirnya dapat satu dop yang sesuai, penjualnya mengatakan bahwa dia beruntung karena dop ini baru saja datang dari penjual lain. Temen nyengir dan membayar dop itu lalu balik keparkiran. Astaganaga! diparkiran semua dop mobilnya hilang!! Taunya dia membeli dop mobil yg diduga dicuri dari mobilnya ketika dia sibuk keliling Tampur. Ah muke gile memang maling disana. Lampu kabut dibemper mobil parkir saja bisa diembat sama orang di Tampur. mau kesana parkirnya pasti jauhan di Mayestik supaya mobil gak dibongkar. Tapi itu dulu, skr sudah beda jauh lebih nyaman dan enak kok.
Tampur juga pernah mendapat cap pasar menjual segala macam barang loakan atau barang seken. Dia surga berburu bagi orang yang suka benda tua. Saya biilangnya sih Tampur mirip "pasar Garage Sale" raksasa karena menjual barang eks rumah tangga diseluruh penjuru jakarta. Tipikal barang yang dijual disana 20 tahun silam memang kebanyakan barang yang ada didalam rumah. Barang bulukan disulap menjadi baru kembali dan fresh dengan kemampuan restorasi tukang di Tampur yang lumayan jago. Barang mati bisa dihidupkan lagi disana. Selain itu, tampur juga menjual clothing dan shoes, ini paling terkenal seantero jakarta. Orang mau cari sepatu maka carilah disini, ada 700 kios disini yang separuhnya menjual sepatu. Disini katanya barang oplosan pabrik sepatu masuk kesini, ada yang barang reject dan ada sepatu bagus (sepatu seken juga buanyaaak banget). Taman puring gak enaknya masih ada pedagang yang ngemplang banget ngasih harga bukaan. Gak kira kira sampe lupa dia jualan barang kayak gimana dihargai setinggi itu. Berdagang dengan fair dan masuk akal itu masih belum merata disini, masih ada yang "nakal" nembak tinggi untung2an: jika pembelinya bego bisa dikadalin. Ada juga pedagang yang fair ngasih harganya kok, sadar dengan barang seken, barang reject, barang tahun tua, dstnya jadi harga fair. Jadi sebelum beli ada baiknya riset sebanyak banyaknya jadi tahu apakah kita dealing dengan harga masuk akal atau tidak.
Pasar Taman Puring, lebih kurang dan semua cap jeleknya toh dia tetap pasar yang tidak ada duanya di Jakarta Selatan. Datanglah kesini dan lihatlah sesaknya lorong sempit didalam sana dengan gantungan baju, peralatan, baju, sepatu mengenai kepala kita (saking sesaknya disini), sumpek panas. Surga belanja yang asik dan menyenangkan didatangin. Bisa tawar menawar bebas dan tidak ada harga mati. *** hsgautama.blogspot.com
Map kearah Pasar Taman Puring dan Pasar Mayestik disini.
http://hsgautama.blogspot.com/search/label/A-SALE
Pasar Taman Puring bukan pasar dadakan, dia sudah tumbuh sejak tahun 60an. Asal mulanya dulu adalah pangkalan oplet yang bersebelahan dengan pasar kecil (yang kemudian menjadi Mayestik). Antara pasar Tampur (nama kecilnya) dan pasar Mayestik keduanya sama sama pasar tradisional dalam arti sesunguhnya. Di Mayestik penjualnya tradisionil dan pembelinya juga tradisionil. Maksudnya adalah pembeli di Pasar Mayestik adalah kelas keluarga yang diwariskan antar generasi sejak jaman engkongnya, ke babenya, trus ke anak cucunya. Sudah bisa diduga disana jual beli tidak agresif amat, beda dengan misal pasar Tanah Abang yang agresif sehingga omzet bisa sekian milyar per minggu. Di Mayestik, antara satu toko dan pembelinya mempunyai ikatan, saling kenal bertahun tahun. Miirp keluarga jauh gitu deh.
Lucunya walaupun Pasar tampur disebut tradisionil tapi citranya lebih bergejolak dibanding saudara tetangganya Mayestik yg datar saja kalem. Pasar Tampur punya label atau cap berbeda beda sejak tahun 60 an. Duluuu banget th 80an dia disebut pasar maling karena para maling, copet, rampok, selundupan, jambret dll menjual hasil kejahatannya disini. Sehingga ada istilah jaman dulu, jika ada warga radio dalam kemalingan TV dirumahnya, maka cobalah cari di Tampur, bisa bisa TV nya sudah dijual diemperan toko disana.
Atau ada cerita temen dulu mau beli tutup dop pelek ban mobil yg hilang satu (karena dicuri ketika parkir) di Jakpus, lalu dia ke Tampur mencari gantinya supaya roda ban nya ketutup dop semua dengan manis (jaman dulu mobil gak pakai pelek bagus, tapi pakai pelek dengan tutup dop). Dia tidak salah datang ke Taman Puring karena disini salah satu pusat penjualan peralatan asesoris mobil dan tape mobil yang lumayan besar dan komplit, berdampingan dengan deretan kios menjual alat pertukangan seperti drill, sekrup mur, dll. Setelah sejaman dia kelilingan akhirnya dapat satu dop yang sesuai, penjualnya mengatakan bahwa dia beruntung karena dop ini baru saja datang dari penjual lain. Temen nyengir dan membayar dop itu lalu balik keparkiran. Astaganaga! diparkiran semua dop mobilnya hilang!! Taunya dia membeli dop mobil yg diduga dicuri dari mobilnya ketika dia sibuk keliling Tampur. Ah muke gile memang maling disana. Lampu kabut dibemper mobil parkir saja bisa diembat sama orang di Tampur. mau kesana parkirnya pasti jauhan di Mayestik supaya mobil gak dibongkar. Tapi itu dulu, skr sudah beda jauh lebih nyaman dan enak kok.
Tampur juga pernah mendapat cap pasar menjual segala macam barang loakan atau barang seken. Dia surga berburu bagi orang yang suka benda tua. Saya biilangnya sih Tampur mirip "pasar Garage Sale" raksasa karena menjual barang eks rumah tangga diseluruh penjuru jakarta. Tipikal barang yang dijual disana 20 tahun silam memang kebanyakan barang yang ada didalam rumah. Barang bulukan disulap menjadi baru kembali dan fresh dengan kemampuan restorasi tukang di Tampur yang lumayan jago. Barang mati bisa dihidupkan lagi disana. Selain itu, tampur juga menjual clothing dan shoes, ini paling terkenal seantero jakarta. Orang mau cari sepatu maka carilah disini, ada 700 kios disini yang separuhnya menjual sepatu. Disini katanya barang oplosan pabrik sepatu masuk kesini, ada yang barang reject dan ada sepatu bagus (sepatu seken juga buanyaaak banget). Taman puring gak enaknya masih ada pedagang yang ngemplang banget ngasih harga bukaan. Gak kira kira sampe lupa dia jualan barang kayak gimana dihargai setinggi itu. Berdagang dengan fair dan masuk akal itu masih belum merata disini, masih ada yang "nakal" nembak tinggi untung2an: jika pembelinya bego bisa dikadalin. Ada juga pedagang yang fair ngasih harganya kok, sadar dengan barang seken, barang reject, barang tahun tua, dstnya jadi harga fair. Jadi sebelum beli ada baiknya riset sebanyak banyaknya jadi tahu apakah kita dealing dengan harga masuk akal atau tidak.
Pasar Taman Puring, lebih kurang dan semua cap jeleknya toh dia tetap pasar yang tidak ada duanya di Jakarta Selatan. Datanglah kesini dan lihatlah sesaknya lorong sempit didalam sana dengan gantungan baju, peralatan, baju, sepatu mengenai kepala kita (saking sesaknya disini), sumpek panas. Surga belanja yang asik dan menyenangkan didatangin. Bisa tawar menawar bebas dan tidak ada harga mati. *** hsgautama.blogspot.com
Map kearah Pasar Taman Puring dan Pasar Mayestik disini.
http://hsgautama.blogspot.com/search/label/A-SALE
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.