Melakukan perjalanan liburan kedaerah terpencil di Indonesia Timur tentu saja harus mempersiapkan uang yg cukup. Masalah terbesar diwilayah terpencil spt ini adalah kendala dari bank adalah soal jaringan yg luas. Misal saja, penduduk Jakarta yg pada umumnya menyimpan uang di bank yg secara jaringan hanya besar di Jawa Sumatra dan Bali, maka bisa kelabakan mencari bank di daerah kecamatan atau spt dikota kabupaten di Alor. Traveller hanya mempunyai 2 pilihan, pertama membawa uang cash dalam jumlah besar dikantongnya. Atau kedua, menyimpan dana terbesar di bank dan hanya membawa 30% uang cash dalam jumlah kecil disaku celana.
Kedua pilihan ini ada untung ruginya. Membawa uang dalam jumlah sangat besar disaku celana bisa beresiko kehilangan karena kasus jatuh dijalan, dicuri, atau dirampok. Paling aman adalah menyimpan di bank. Sewaktu waktu bisa diambil melalui ATM atau pakai buku tabungan yg juga dibawa selama perjalanan. Tapi ada baiknya jangan percaya begitu saja dengan ATM. Kenyataannya selama disini, di Alor, mesin ATM dinyatakan rusak oleh beberapa cabang. Teman perjalanan dalam trip ini, sempat juga mengeluh bahwa ATM tidak online atau dinyatakan rusak. Jadi membawa buku tabungan adalah pilihan paling bijaksana menghadapi kondisi gawat karena ATM tidak bekerja mulus.
Jika memilh menyimpan dana di bank dalam perjalanan liburan, ada baiknya sebelum berangkat mengecek ke bank sebelum melakukan perjalanan. Tanya kepada petugasnya apakah mempunyai cabang di Kalabahi dan kota kecamatan lainnya disepanjang Alor. Kenyataannya di Alor, bank yg tersedia hingga kota kecamatan hanyalah BRI (Bank Rayat Indonesia). Sedangkan BNI-46 kompetitornya sesama milik pemerintah yg hanya ada dikota kabupaten yakni Kalabahi. Mau tidak mau “pememangnya” memang hanya BRI karena mempunyai jaringan yg amat luas. Dia adalah raksasa dalam arti sesungguhnya.
Ketika berada di Kalabahi hari terakhir, saya menyempatkan menambah uang dalam saku untuk melanjutkan perjalanan kekota lain. Di sebuah BRI terbesar di Kalabahi, saya menyerahkan buku tabungan kepada teller disana untuk mengambil sejumlah uang.
Disini sempat ada kejadian “aneh bin ajaib” yang membuat saya jengkel karena perlakuan teller BRI disini.
Pertama, petugas teller meminta saya membuat fotokopi dari buku tabungan dan KTP.
Saya Tanya buat apa bikin fotokopinya? Itu kan buku tabungan milik saya sendiri, nama dan alamat jelas sesuai dengan KTP!! Saya mengambil uang saya sendiri, ini bukan pelimpahan kekuasaan untuk pengambilan duit. Seingat saya juga, dari sekian bank yg pernah saya jajal seumur hidup didalam negeri dan diluar negeri, baru kali ini saya disuruh oleh seorang teller dikota kecil begini untuk membuat fotokopi sendirian diluar bank, bukannya diurusin sama mereka. Nasabah dibuat sulit oleh seorang petugas teller yg gak mau repot membuat fotokopi dari aturan yg rada ganjil (yakni membuat fotokopi buku tabungan milik diri sendiri !!).
Kedua, teller BRI Kalabahi mengatakan akan memotong biaya sebesar Rp.3000 utuk biaya pengambilan uang DARI BUKU TABUNGAN SAYA SENDIRI dan dari BANK YG SAMA. Saya kejar lagi, ngapain dipotong 3000 rupiah, kan buku saya milik BRI, dan saya juga ngambil uang di BRI diwilayah Republik Indonesia ?? Dijawab oleh teller itu dengan komen rada ajaib: “Rekening bapak dari BRI Jakarta, karena itu jika ambil uang di Kalabahi harus dipotong 3000 rupiah”.
Mau marah rasanya, udah disuruh fotokopi sendiri, plus ini juga kena biaya tambahan yg gak jelas. Teman lain dalam trip ini yg ngambil uang di BNI46 dengan mudah ngambil uangnya TANPA dminta buat fotokopi dan tanpa biaya tambahan.
BRI raksasa yg payah. Buruk pelayanannya. Jaringan bisa jadi luas hingga ke desa dan kecamatan, tapi pelayanannya benar benar buruk, bikin susah nasabah. *** hsgautama.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.