Bajingan dan Sontoloyo kata yang berubah makna jadi makian

Gara gara membaca sebuah postingan dan dibaca, akhirnya berujung ngakak dengan teman sebelah kubikel. Kita membaca arti kata sesungguhnya dari "bajingan" dan "sontoloyo". Aduuuh ternyata meleset jauh arti sekarang dan arti aslinya. Sontoloyo dan bajingan kerap dipakai untuk memaki maki, khususnya ketika kita marah besar dengan situasi atau orang lain, maka keluarlah makian ini. Tapi apakah memang kata ini untuk memaki kasar?

Sontoloyo adalah orang yg menjadi pawang bebek.
Tugas sontoloyo adalah membawa bebek bebek itu kesungai dan mencari makan tiap paginya, menggiring ratusan bebek dari kandangnya sampai kesungai, itulah profesi bernama "sontoloyo". Tanpa Sontoloyo maka ratusan bebek itu akan kelaparan atau cerai berai dijalanan kian kemari.

Bajingan adalah sebuah moda transportasi di era 40an di Banyumas sana, bentuknya adalah dokar atau cikar yang ditarik oleh sapi. Cikar ini kerap dipakai warga didesa terpencil untuk numpang ikut, atau hitch hiking. Jaman sekarang fungsinya sama sebanding dengan bis umum gitu.  Penumpang yang menunggu bajingan lewat didepan rumahnya kemudian bilang begini "Bajingan ne kok suwe tekan ne to"? Bajingan (cikar) itu kok lama bener sampe disini yah? Lama lama artinya bergeser menjadi makian, jika kita tidak puas maka keluarlah makian "bajingan dasar leletnya ampun bener".   *** hsgautama.blogspot.com

Foto dari google dan http://duniasapi.com/id/serba-serbi/148-gerobak-sapi.html