Sperma rasa buah, apakah betul bisa?
Pertanyaan ini langsung menggelitik hati ketika melihat film ini, dan perihal “taste” dari sperma menjadi topik obrolan disalah satu bagian difilm ini.
Film DVD ini dibeli iseng saja karena mau mengisi waktu malam didalam rumah dengan menonton film. Menonton film bagus atau film sampah apalah bedanya, ide dikepala kerap harus dipaksa mengembang tanpa berhenti akibat tuntutan kreatif dalam pekerjaan. Mencari ide baru memang salah satunya adalah harus aktif memperhatikan perkembangan tren audio visual baru. Di job desk saya, menonton film dan TV adalah sebuah keharusan.
Secara sampul, film ini jelas bukan film favorit. Sempat curiga isinya tidak jauh dari urusan “oh yes oh no” , tanpa dialog, gak ada narasi cerita yg mapan, dan jangan jangan isinya cuma hardcore XXX yang gak jelas juntrungannya. Taunya bukan, ini film komedi dibuat oleh salah satu pembuat film documenter juga. Jadi masih ada narasinya dan kejelasan alurnya sekalipun bercerita ttg industri film porno disana. Artinya secara gamblang ini bukan film biru, dan ada hal baru yg bisa disimak disini.
Kembali lagi soal sperma tadi.
Dalam kalangan industri film porno, ada satu kiat atau “tricks of the trade” untuk membuat pemain film perempuan merasa nyaman ketika melakukan adegan oral seks, atau dikenal “sedot sedotan” (maksudnya: blow job). Sebelum memulai “take roll”, pemain cowo diharuskan meminum satu liter jus asli pineapple agar rasa spermanya terasa manis dan segar.
Kasihan banget ya, ide ini kalo ditanah air mirip dengan sapi glongongan ,
wekekeke
Bedanya, sapi glonggongan dipaksa minum air supaya beratnya nambah dan kemudian dipotong, sedangkan pemain cowo difilm porno dipaksa minum pineapple juz agar rasa spermanya enak, dus artinya saat adegan BJ akan didapat acting yg lebih seru, lebih sumringah, lebih semangat, natural apa adanya. Kata pemain cewenya, jika rasanya enak dilidah, maka sekalipun itu ada “bablas masuk” akan terasa enak juga, taste better swallow better.
Bagaimana realitasnya diluar film?
Ternyata dikalangan para mamih germo dan anak buahnya juga mempunyai kenyakinan spt ini. Lalu kelompok gigolo juga sama, meyakini hal ini. Mereka percaya jika meminum sari buah yg banyak maka rasa spermanya akan lebih enak dan segar (saya bingung apa maksudnya dengan “segar” disini?). Masalahnya sekarang, takaran minum buah itulah yg tidak pernah ada satuan ukur yg jelas, apakah satu gelas, dua gelas, satu liter atau satu drum? Teori ini juga rasanya belum pernah dibuktikan secara medis. Ini sebuah “kebijaksanaan/ wisdom” yg diturunkan mulut kemulut antar teman karib, obrolan hangat dikalangan pria beristri , atau menjadi pembicaraan seusai arisan ibu ibu RT setempat. Banyak pula yg percaya rasa sperma dipengaruhi sekali dengan konsumsi makanan atau minuman sebelum melakukan aktifitas seks. Misal, minum bir membuat rasa sperma terasa gak enak dan menjengkelkan jika terasa dilidah.
Apakah itu betul?
Wah saya gak tau, wong saya ini gak pernah tau rasa sperma kok, tanya saja usernya yg pernah mencoba ini . *** hsgautama.blogspot.com
http://hsgautama.blogspot.com/search/label/A-SALE
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.