Motor listrik bernama RYNO ini bukan sekedar konsep lagi diatas kertas, dia sudah bisa dipakai jalan jalan oleh pembuatnya. Desain adalah bagian terpenting kenapa dia beda dengan molis (motor listrik) lainnya yang sudah ada dipasaran. Ryno memakai satu ban besar saja, dia dilengkapi dengan automatic balance yang dikendalikan secara elektronik sehingga menjamin keamanan rider memakai ini, gak terguling tiba tiba. Lalu satu lagi, desain satu roda menghemat tempat, portabilitasnya lebih unggul dibanding molis dua roda. Sekilas mengingatkan kita dengan SEGWAY, ini lebih mungil saja dan mirip motor asli. Dititik ini dia seperti gak ada lawannya. Pembuatnya pun bilang, untuk user yang bergerak diperkotaan, transportasi urban jarak pendek maka alat ini jagoannya. Oh, masih jarak pendek rupanya antar blok gedung.
Molis secara fakta sudah masuk kok dinegara ini. Tapi dimanakah mereka?
Nah tentu ada pertanyaan: jika memang dia hemat energi, maka tentunya akan jadi sangat populer dan laku keras dong. Mari ngitung: dalam 4 hari sebuah sepeda motor bebek akan menghabiskan 10 ribu rupiah untuk membeli bensin full tank. Katakan total seminggu harus siap uang 18 ribu rupiah, dengan parkir dll dibulatkan menjadi Rp 20.000. Maka molis jatuhnya hanya separuh biaya bensin motor tradisional. Apalagi buat biaya bensin mobil, jelas molis sangat sangat ekonomis, kebanting telak. Lantas kenapa pertumbuhannya lambat?
Masalah klasik molis dimana mana sama yakni:
* Jarak tempuh yang tidak sepanjang kendaraan berbasis fosil fuel. Faktanya perumahan masy urban lokasinya diderah suburban/ pinggiran seperti bekasi tangerang bogor. Jarak tempuh panjang jadi masalah disini dari rumah di Bogor ketempat kerja di Jakarta, misal.
* Battere menjadi isu penting. Daya tahan battere ditentukan banyak faktor, misal saja membawa beban seberat apa motor itu, lalu jalan flat atau banyak tanjakannya, kecepatan makin tinggi maka makin boros dll. Battere juga dikeluhkan soal kecepatan mengisinya. Belum ada battere bisa dicharge cuma 1 menit langsung penuh, tidak secepat isi premium dipom bensin. Lokasi outlet pengisian battere tidak ada, ini bikin was was misal jarak tempuh sampai 25km an dg trip PP.
* Spare parts masih jadi bahan debat keras. Molis bentuk sepeda motor atau sepeda butuh spare parts, kualitas parts juga disorot tajam dan akan dibandingkan telak dengan barang barang standar sepeda motor umum lainnya. User harus pintar modifikasi dan telaten ngoprek jika mau beda hasilnya
* Momok terbesarnya adalah air dan banjir, molis tidak waterproof, tidak submersible. Kota besar disini mana sih yang gak banjir? Tata kota jelek, aparat memble, jalanan busuk, drainase gak optimal, eeeh msyarakat yg bodoh buang sampah di DAS juga sejuta dua juta. Hulu kehilir amburadul deh. Molis yg macet krn kelistrikannya kena air adalah hal kerap terdengar, sekalipun ada yg oke oke saja.
* Perijinan layak jalan masih ribet. Aaah semua pemakai molis mengeluh dikerjain oknum polisi dijalan dengan alasan sejuta menuduh ini motor kok gak ada surat suratnya, bla bla bla. Molis dijadikan target buat "dimainkan oknum polisi bandel" kata user pemakainya, lebih aman pakai sepeda listrik karena terlihat ada pedalnya maka polisi diem seribu bahasa. Oknum nakal itu memanfaatkan sikon aturan masih gak jelas dan juga butanya pengendara molis disini akan aturan apa saja yang layak disebut sebagai ranmor sepeda motor bahan bakar fosil shg diharuskan mempunyai surat surat BPKB-STNK dan plat nomer. Tenaga listrik bukan ranmor tradisional, bedaaaa jauh.
* Suka ribut dengan pengelola parkir karena disebut itu sepeda motor taunya bukan, ini molis dan jelas beda jauh karena tidak pakai bensin dan tidak ada plat nomer atau STNK nya.
Begitulah indonesia, membingungkan dengan aturan, tidak tanggap cepat, bahkan sengaja dimainkan oknum supaya bisa diperas dan dipersulit. Makanya, disini inovasi teknologi dan green campaign spt ini justru gak maju maju karena soal printilan gak jelas beginilah. **** hsgautama.blogspot.com
http://thefutureofthings.com/news/11456/ryno-unicycle-electric-scooter-2013-availability.html
http://rynomotors2.wordpress.com/
Molis secara fakta sudah masuk kok dinegara ini. Tapi dimanakah mereka?
Nah tentu ada pertanyaan: jika memang dia hemat energi, maka tentunya akan jadi sangat populer dan laku keras dong. Mari ngitung: dalam 4 hari sebuah sepeda motor bebek akan menghabiskan 10 ribu rupiah untuk membeli bensin full tank. Katakan total seminggu harus siap uang 18 ribu rupiah, dengan parkir dll dibulatkan menjadi Rp 20.000. Maka molis jatuhnya hanya separuh biaya bensin motor tradisional. Apalagi buat biaya bensin mobil, jelas molis sangat sangat ekonomis, kebanting telak. Lantas kenapa pertumbuhannya lambat?
Masalah klasik molis dimana mana sama yakni:
* Jarak tempuh yang tidak sepanjang kendaraan berbasis fosil fuel. Faktanya perumahan masy urban lokasinya diderah suburban/ pinggiran seperti bekasi tangerang bogor. Jarak tempuh panjang jadi masalah disini dari rumah di Bogor ketempat kerja di Jakarta, misal.
* Battere menjadi isu penting. Daya tahan battere ditentukan banyak faktor, misal saja membawa beban seberat apa motor itu, lalu jalan flat atau banyak tanjakannya, kecepatan makin tinggi maka makin boros dll. Battere juga dikeluhkan soal kecepatan mengisinya. Belum ada battere bisa dicharge cuma 1 menit langsung penuh, tidak secepat isi premium dipom bensin. Lokasi outlet pengisian battere tidak ada, ini bikin was was misal jarak tempuh sampai 25km an dg trip PP.
* Spare parts masih jadi bahan debat keras. Molis bentuk sepeda motor atau sepeda butuh spare parts, kualitas parts juga disorot tajam dan akan dibandingkan telak dengan barang barang standar sepeda motor umum lainnya. User harus pintar modifikasi dan telaten ngoprek jika mau beda hasilnya
* Momok terbesarnya adalah air dan banjir, molis tidak waterproof, tidak submersible. Kota besar disini mana sih yang gak banjir? Tata kota jelek, aparat memble, jalanan busuk, drainase gak optimal, eeeh msyarakat yg bodoh buang sampah di DAS juga sejuta dua juta. Hulu kehilir amburadul deh. Molis yg macet krn kelistrikannya kena air adalah hal kerap terdengar, sekalipun ada yg oke oke saja.
* Perijinan layak jalan masih ribet. Aaah semua pemakai molis mengeluh dikerjain oknum polisi dijalan dengan alasan sejuta menuduh ini motor kok gak ada surat suratnya, bla bla bla. Molis dijadikan target buat "dimainkan oknum polisi bandel" kata user pemakainya, lebih aman pakai sepeda listrik karena terlihat ada pedalnya maka polisi diem seribu bahasa. Oknum nakal itu memanfaatkan sikon aturan masih gak jelas dan juga butanya pengendara molis disini akan aturan apa saja yang layak disebut sebagai ranmor sepeda motor bahan bakar fosil shg diharuskan mempunyai surat surat BPKB-STNK dan plat nomer. Tenaga listrik bukan ranmor tradisional, bedaaaa jauh.
* Suka ribut dengan pengelola parkir karena disebut itu sepeda motor taunya bukan, ini molis dan jelas beda jauh karena tidak pakai bensin dan tidak ada plat nomer atau STNK nya.
Begitulah indonesia, membingungkan dengan aturan, tidak tanggap cepat, bahkan sengaja dimainkan oknum supaya bisa diperas dan dipersulit. Makanya, disini inovasi teknologi dan green campaign spt ini justru gak maju maju karena soal printilan gak jelas beginilah. **** hsgautama.blogspot.com
http://thefutureofthings.com/news/11456/ryno-unicycle-electric-scooter-2013-availability.html
http://rynomotors2.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.