Menikah itu memang bukan perkara mudah, apalagi jika bicara kelapangan hati.
Sungguh melapangkan hati bukan soal gampang, khususnya jika diminta melapangkan hati untuk masalah yg sudah terjadi sekian puluh tahun lamanya menyangkut urusan duit, salah satunya adalah jika istri sudah mangkel berat karena merasa suaminya memanfaatkan dia untuk mencari nafkah. Perkawinan itu akhirnya menjadi tidak ideal lagi karena penuh kejengkelan.
Pola yang paling kerap dijumpai adalah, ada sekelompok pria yang memang mencari calon calon istri yg secara finansial kuat. Paling enak adalah mencari istri yang pegawai negeri full sehingga ada jaminan ini itu dari negara jika berkeluarga. Banyak pria yang paham betul melihat dengan jeli siapa saja perempuan yang sudah "putus asa" mencari pasangan hidup dan ngebet pengen menikah. Ini instink berburu, tapi disalah gunakan.
Instink pria yang bisa membaca situasi seperti itu sudah built-in didalam dirinya, bisa dipakai untuk mencari semua jenis perempuan yang benar benar "desperado". Jadi tinggal pintar pintar saja membidik siapa target paling ideal untuk "disikat". Dipihak perempuannya sendiri desakan segera menikah banyak faktor. Selain dari keluarga, juga karena misal kasus habis putus dan melihat si mantan sudah menikah, karena panas hatinya membuat dia asal tangkap saja begitu ada yang melamar. Ditahun awal pernikahan hal ini tidak akan jadi masalah serius, namun jika sudah berjalan selama 5 tahun, 15 tahun, barulah terasa menjadi satu hal yang paling menjengkelkan. Fairness dirasakan tidak ada disisi istri karena seperti kita tahu "uang istri dipakai untuk dirinya sendiri, sedangkan uang suami dipakai untuk satu keluarga". Perempuan dimana mana selalu begitu, sehingga adalah gak aneh jika istri akan sewot jika dia merasa dijadikan kuda beban didalam keluarga itu.
Pernikahan atau relationship adalah teamwork, seharusnya begitu. Tapi betul sih ada sekelompok suami yang "nakal" mengeruk uang istrinya dari gaji sampai tabungan habis habisan, bahkan meminta bininya untuk mau meminjam hutang di Bank sampai sekian ratus juta banyaknya. Begitu dikemudian hari ada kredit macet, istrinya yg dikejar, si-suami angkat tangan saja bahkan kabur entah kemana. Banyak kasus seperti ini, para janda yg ditinggal suami kabur menjadi buronan bank karena tumpukan hutang, harta semua habis, emas juga dijual mantan suami.
Hidup adalah pilihan. Apa yg kita pilih hari ini akan menentukan apa yg kita jalankan 10 tahun kedepan.
Hari ini mungkin belum terasa "burden" relationship itu, tapi bisa saja sekian belas tahun kedepan akan jadi masalah sangat serius. Mau bertahan atau dibubarkan saja? **** hsgautama.blogspot.com
Pics from here.
Sungguh melapangkan hati bukan soal gampang, khususnya jika diminta melapangkan hati untuk masalah yg sudah terjadi sekian puluh tahun lamanya menyangkut urusan duit, salah satunya adalah jika istri sudah mangkel berat karena merasa suaminya memanfaatkan dia untuk mencari nafkah. Perkawinan itu akhirnya menjadi tidak ideal lagi karena penuh kejengkelan.
Pola yang paling kerap dijumpai adalah, ada sekelompok pria yang memang mencari calon calon istri yg secara finansial kuat. Paling enak adalah mencari istri yang pegawai negeri full sehingga ada jaminan ini itu dari negara jika berkeluarga. Banyak pria yang paham betul melihat dengan jeli siapa saja perempuan yang sudah "putus asa" mencari pasangan hidup dan ngebet pengen menikah. Ini instink berburu, tapi disalah gunakan.
Instink pria yang bisa membaca situasi seperti itu sudah built-in didalam dirinya, bisa dipakai untuk mencari semua jenis perempuan yang benar benar "desperado". Jadi tinggal pintar pintar saja membidik siapa target paling ideal untuk "disikat". Dipihak perempuannya sendiri desakan segera menikah banyak faktor. Selain dari keluarga, juga karena misal kasus habis putus dan melihat si mantan sudah menikah, karena panas hatinya membuat dia asal tangkap saja begitu ada yang melamar. Ditahun awal pernikahan hal ini tidak akan jadi masalah serius, namun jika sudah berjalan selama 5 tahun, 15 tahun, barulah terasa menjadi satu hal yang paling menjengkelkan. Fairness dirasakan tidak ada disisi istri karena seperti kita tahu "uang istri dipakai untuk dirinya sendiri, sedangkan uang suami dipakai untuk satu keluarga". Perempuan dimana mana selalu begitu, sehingga adalah gak aneh jika istri akan sewot jika dia merasa dijadikan kuda beban didalam keluarga itu.
Pernikahan atau relationship adalah teamwork, seharusnya begitu. Tapi betul sih ada sekelompok suami yang "nakal" mengeruk uang istrinya dari gaji sampai tabungan habis habisan, bahkan meminta bininya untuk mau meminjam hutang di Bank sampai sekian ratus juta banyaknya. Begitu dikemudian hari ada kredit macet, istrinya yg dikejar, si-suami angkat tangan saja bahkan kabur entah kemana. Banyak kasus seperti ini, para janda yg ditinggal suami kabur menjadi buronan bank karena tumpukan hutang, harta semua habis, emas juga dijual mantan suami.
Hidup adalah pilihan. Apa yg kita pilih hari ini akan menentukan apa yg kita jalankan 10 tahun kedepan.
Hari ini mungkin belum terasa "burden" relationship itu, tapi bisa saja sekian belas tahun kedepan akan jadi masalah sangat serius. Mau bertahan atau dibubarkan saja? **** hsgautama.blogspot.com
Pics from here.
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.