Bagian paling khas dari jual beli online ditanah air adalah: banyak seller yang tidak mencantumkan harga jika memasang iklan dilapak online. Kenapa begitu?
Keheranan ini pernah disampaikan oleh beberapa teman lokal dan asing yang bertanya, kenapa seller lokal disini rada aneh tidak mencantumkan harganya langsung saja dilapak itu? Bukannya itu tidak efisien?
Mau dijawab gimana lagi ya garuk garuk kepala. Rasa rasanya kita wong indonesia memang masih gagap internet. Makek internet sih udah, bergaya dg ipad mahalnya, laptop mahal, smartphone super duper canggih, dll, tapi secara kultur kita memang beda dan khas.
Ciri utama jual beli online diseluruh dunia yang di-amini secara kompak oleh seller dimanapun adalah :
Jubel ONLINE harus EFISIEN PRAKTIS menembus waktu dan jarak.
Kalimat ini pernah saya tulis di "keluhan seller online dimana mana" (klik ini) bahwa seller kita ternyata masih jutaan yang gak paham apa arti kalimat inti yang menjadi ciri khas penjual online diseluruh dunia yakni: EFISIEN dan PRAKTIS. Jadi artinya, jika menjual barang tapi tidak mencantumkan harga disana malahan membubuhkan kalimat "jika minat silahkan PM harganya" maka itu jelas dia mmg tidak paham apa inti dari jual beli online.
Kata teman saya lainnya praktisi senior internet marketing menyebut itu sebagai perilaku ndeso, gagap kultur internet. Saya senyum aja denger dia bicara begitu, yaa bisa diakui mmg seperti itulah. Aneh memang, kok malahan calon buyernya dibuat repot pakek nanya PM berapa harganya, dan makin aneh saja kenapa ada buyer mau repot juga meladeni PM ke ybs yang jelas artinya dengan mengirimkan PM maka si-buyer harus "berkorban"= pulsa kemakan, bandwith kemakan sia sia, atau mata mantengin layar PC dan hape menanti jawaban seller. Dikepala semua seller harusnya buyer itu dimudahkan bukan malahan dipersulit pakek kirim PM inilah - PM itulah, buat apa malahan ribet gini? Pembeli gak mau repot, itu syarat mutlak. Coba deh cek fesbuk, kaskus, criwis, bukalapak, bagus, dll pasti mayoritas begitu perilakunya. Apa itu karena takut diintip sama kompetitor supaya dia bisa menurunkan harga habis2an agar bisa merusak pasaran? Sama aja sih, kompetitor bisa saja sms nanya harganya diam diam lalu membanting harga barang dia spy harga rusak sampai dititik terendahnya. Permainan ini jamak dilakukan, dan realitasnya mmg begitu kok, persaingan memaksa siapapun menjalankan segala cara kan tms merusak harga dititik nadirnya
Ciri lain yang lumayan aneh adalah, katakan saja dalam 30 hari jualan, maka dipastikan 90% calon buyer pasti menanyakan harga dan speks barang dll, padahaaaal sdh jelas harganya plus penjelasan sdh ada dilapak online itu dicantumkan.
Ini salah satu keanehan juga jual beli online dinegara kita. Temen saya lainnya salah satu dosen tamu fikom dibbrp universitas mencorong disini bilang= yaaa itulah pembeli lokal kita, sudah ditulis jelas semua di lapak, eeh malahan minta dijelaskan ulang lagi, mereka gak mau baca, mereka malas baca, mereka lebih suka disuapin, orang indonesia itu malas baca . Perilaku tidak praktis ini ujungnya memboroskan pulsa dan bandwith karena apa yang seharusnya "tidak perlu dijelaskan" lagi akhirnya diulang sekian kali kepada si calon pembeli. Salah satu rekan yang sudah main kuantitas besar barang fashion juga pernah mengutarakan ini dengan bersungut sungut bahwa benar pembeli kita lebih suka disuapin, itu cirinya indonesia banget, malas baca keterangan.
Hal printilan kecil begini menarik buat disimak dengan serius dan dipelajari. Saya belajar banyak dari sini dan dari evaluasi personal itulah saya memperbaiki semua tampilan lapak jualan saya dengan tujuan yang sesuai dengan nyawa jubel online yakni "praktis dan efisien". Mencari selahnya menarik untuk diikutin kok.
*** hsgautama.blogspot.com
Keheranan ini pernah disampaikan oleh beberapa teman lokal dan asing yang bertanya, kenapa seller lokal disini rada aneh tidak mencantumkan harganya langsung saja dilapak itu? Bukannya itu tidak efisien?
Mau dijawab gimana lagi ya garuk garuk kepala. Rasa rasanya kita wong indonesia memang masih gagap internet. Makek internet sih udah, bergaya dg ipad mahalnya, laptop mahal, smartphone super duper canggih, dll, tapi secara kultur kita memang beda dan khas.
Ciri utama jual beli online diseluruh dunia yang di-amini secara kompak oleh seller dimanapun adalah :
Jubel ONLINE harus EFISIEN PRAKTIS menembus waktu dan jarak.
Kalimat ini pernah saya tulis di "keluhan seller online dimana mana" (klik ini) bahwa seller kita ternyata masih jutaan yang gak paham apa arti kalimat inti yang menjadi ciri khas penjual online diseluruh dunia yakni: EFISIEN dan PRAKTIS. Jadi artinya, jika menjual barang tapi tidak mencantumkan harga disana malahan membubuhkan kalimat "jika minat silahkan PM harganya" maka itu jelas dia mmg tidak paham apa inti dari jual beli online.
Kata teman saya lainnya praktisi senior internet marketing menyebut itu sebagai perilaku ndeso, gagap kultur internet. Saya senyum aja denger dia bicara begitu, yaa bisa diakui mmg seperti itulah. Aneh memang, kok malahan calon buyernya dibuat repot pakek nanya PM berapa harganya, dan makin aneh saja kenapa ada buyer mau repot juga meladeni PM ke ybs yang jelas artinya dengan mengirimkan PM maka si-buyer harus "berkorban"= pulsa kemakan, bandwith kemakan sia sia, atau mata mantengin layar PC dan hape menanti jawaban seller. Dikepala semua seller harusnya buyer itu dimudahkan bukan malahan dipersulit pakek kirim PM inilah - PM itulah, buat apa malahan ribet gini? Pembeli gak mau repot, itu syarat mutlak. Coba deh cek fesbuk, kaskus, criwis, bukalapak, bagus, dll pasti mayoritas begitu perilakunya. Apa itu karena takut diintip sama kompetitor supaya dia bisa menurunkan harga habis2an agar bisa merusak pasaran? Sama aja sih, kompetitor bisa saja sms nanya harganya diam diam lalu membanting harga barang dia spy harga rusak sampai dititik terendahnya. Permainan ini jamak dilakukan, dan realitasnya mmg begitu kok, persaingan memaksa siapapun menjalankan segala cara kan tms merusak harga dititik nadirnya
Ciri lain yang lumayan aneh adalah, katakan saja dalam 30 hari jualan, maka dipastikan 90% calon buyer pasti menanyakan harga dan speks barang dll, padahaaaal sdh jelas harganya plus penjelasan sdh ada dilapak online itu dicantumkan.
Ini salah satu keanehan juga jual beli online dinegara kita. Temen saya lainnya salah satu dosen tamu fikom dibbrp universitas mencorong disini bilang= yaaa itulah pembeli lokal kita, sudah ditulis jelas semua di lapak, eeh malahan minta dijelaskan ulang lagi, mereka gak mau baca, mereka malas baca, mereka lebih suka disuapin, orang indonesia itu malas baca . Perilaku tidak praktis ini ujungnya memboroskan pulsa dan bandwith karena apa yang seharusnya "tidak perlu dijelaskan" lagi akhirnya diulang sekian kali kepada si calon pembeli. Salah satu rekan yang sudah main kuantitas besar barang fashion juga pernah mengutarakan ini dengan bersungut sungut bahwa benar pembeli kita lebih suka disuapin, itu cirinya indonesia banget, malas baca keterangan.
Hal printilan kecil begini menarik buat disimak dengan serius dan dipelajari. Saya belajar banyak dari sini dan dari evaluasi personal itulah saya memperbaiki semua tampilan lapak jualan saya dengan tujuan yang sesuai dengan nyawa jubel online yakni "praktis dan efisien". Mencari selahnya menarik untuk diikutin kok.
*** hsgautama.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN :::::::::::
* Komentar DI MODERASI oleh admin dengan persetujuan.
* Komentar HANYA soal isi blog ini saja. Promo dilarang disini, maaf.
* Jika kalian penipu online, fake onlineshop jangan harap bisa posting disini. Blog ini tidak dipakai buat numpang aksi penipuan oleh pihak lain. Carilah makan halal sana dan jangan menipu.
* NO offensive item, NO haters gak jelas, NO kekerasan, NO SARA, NO Sex item whatsoeva, NO Judi online, NO drugs, NO Alcohol, NO praktek dukun mistik dan pesugihan.